Pengertian Inverter, Fungsi Inverter dan Prinsip Kerjanya - Inverter secara etimologi berasal dari
bahasa Inggris yang berarti pembalik. Jadi
menurut pengertian ini, yang dimaksud dengan Inverter adalah suatu perangkat elektronika yang bisa mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan pada rangkaiannya. Sumber arus listrik DC yang merupakan input dari Power Inverter dapat berupa Baterai, Sel Surya atau biasa kita sebut dengan (Solar Cell dan Aki. Inveter sangat bermanfaat jika digunakan pada daerah-daerah yang mempunyai keterbatasan pasokan arus listrik AC. Oleh karena itu, dengan adanya Inverter kita dapat menggunakan panel surya maupun Aki untuk menggerakan peralatan rumah tangga seperti Kipas angin, Televisi, Lampu, Komputer maupun Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya membutuhkan sumber tegangan listrik AC yang bertegangan 220V ataupun untuk tegangan 110V.
Bentuk gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power Inveter yaitu gelombang persegi (Square Wave), Gelombang sinus yang dimodifikasi (Modification Sine Wave), Gelombang Sinus (Sinus Wave) dan gelombang pulsa lebar (Pulse Width Modulated Wave) tergantung dari desain rangkaian inverter yang digunakan. Namun ketika, bentuk gelombang yang paling banyak digunakan yaitu bentuk gelombang sinus daan gelombang sinus sudah termodifikasi (Modification Sine Wave). Sedangkan untuk Frekuensi arus listrik yang dihasilkan umumnya sekitar 50Hz atau 60Hz dengan tegangan Output sekitar 120V atau 240V.Output daya listrik aling umum ditemui pada produk-produk konsumer yaitu berkisar 150 Watt - 300 Watt.
Fungsi Inverter
Sesuai dengan pengertian inverter yang sudah kita bahas sebelumnya, yang mana fungsinya untuk mengubah tegangan DC (Searah) menjadi tegangan AC (Bolak-balik). Perubahan tersebut dilakukan untuk mengubah kecepatan motor bertegangan AC dengan cara mengubah outputnya saha, Jadi bisa dibilang bahwa inverter merupakan perangkat yang multifungsi, bahkan tidak hanya mengubah, bisa juga digunakan untuk mengembalikannya lagi.
Inverter sudah cukup banyak digunakan pada bidang industri. Yang mana aplikasi inverter yang sudah terpasang bisa diproses secara linier, yaitu parameter yang dapat diubah-ubah. Yang dimaksud linier disini mempunyai bentuk seperti grafik sinus, grafik persegim grafik sinus modifikasi dan pulsa lebar sesuai dengan rangkaiannya.
Prinsip Kerja Inverter
Prinsip kerja dari inverter bisa disederhanakan, suatu Power Inverter yang bisa mengubah arus listrik DC ke arus listrik AC hanya terdiri dari rangkaian Osilator, rangkaian Saklar (Switch) dan sebuah Transformator CT seperti yang ada pada gambar dibawah ini.
Sumber daya berupa arus listrik DC dengan tegangan rendah (contoh 12V) diberikan ke Center Tap (CT) Sekunder Transformator sedangkan pada dua ujung Transformator lainnya (titik A dan titik B) dihubungkan melalui saklar (switch) dua arah ke ground rangkaian. Jika saklar terhubung pada titik A akan menyebabkan arus listrik jalur 1 mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator yang kemudian mengalir ke titik A Transformator hingga ke ground melalui saklar. Pada saat saklar dipindahkan dari titik A ke titik B, arus listrik yang mengalir pada jalur 1 akan berhenti dan arus listrik jalur 2 akan mulai mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator hingga ke ground melalui Saklar titik B. Titik A, B dan Jalur 1, 2 dapat dilihat pada gambar diatas,
Peralihan dari ON dan OFF atau A dan B pada Saklar (Switch) ini dikendalikan oleh sebuah rangkaian Osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi 50Hz yaitu mengalihkan arus listrik dari titik A ke titik B dan titik B ke titik A dengan kecepatan 50 kali per detik. Dengan demikian, arus listrik DC yang mengalir di jalur 1 dan jalur 2 juga bergantian sebanyak 50 kali per detik juga, sehingga ekivalen dengan arus listrik AC yang berfrekuensi 50Hz. Sedangkan pada komponen utamanya yang digunakan untuk mengubah (Switch) di rangkaian Switch Inverter tersebut pada umumnya adalah MOSFET ataupun Transistor.
Sekunder Transformator akan menghasilkan Output yang berupa tegangan yang lebih tinggi (contohnya 120V atau 240V) tergantung pada jumlah lilitan kumparan sekunder Transformator atau rasio lilitan antara Primer dan Sekunder Transformator yang digunakan pada Inverter tersebut.
***
0 Komentar untuk "Pengertian Inverter, Fungsi Inverter dan Prinsip Kerjanya"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !