Rangkaian Elektro Pneumatik dengan Siklus A+,B+,B-,A- atau A+B+B-A-

Rangkaian Elektro Pneumatik dengan Siklus A+,B+,B-,A- atau A+B+B-A-

Rangkaian Elektro Pneumatik dengan siklus A+,B+,B-,A- . Hai semuanya, sudah lama tidak membahas rangkaian pneumatik terutama rangkaian elektro pneumatik. Nah, pada kesempatan kali ini penyusun ingin membagikan wawasan terkait tentang elektro pneumatik dengan siklus A+B+B-A- sebagai siklus terakhirnya. Langsung saja, yuk simak artikel berikut ini bagaimana cara kerjanya.

A. Pengertian Pneumatik.
Pneumatik adalah sistem yang menggunakan udara terkompresi sebagai sumber energi untuk menggerakkan peralatan atau melakukan pekerjaan. Sistem pneumatik bekerja dengan memanfaatkan perbedaan tekanan udara untuk menghasilkan gerakan atau gaya. Dalam sistem pneumatik, udara terkompresi disimpan dalam tabung atau tangki dan kemudian dilepaskan melalui katup atau valve untuk menggerakkan aktuator, seperti silinder atau motor pneumatik. Aktuator ini kemudian melakukan pekerjaan yang diinginkan, seperti mengangkat beban, menggerakkan mesin, atau mengontrol proses.

B. Pengertian Elektro Pneumatik.
Elektro pneumatik adalah sistem yang menggabungkan teknologi pneumatik dengan teknologi listrik untuk menghasilkan sistem yang lebih canggih dan fleksibel. Sistem elektro pneumatik menggunakan sinyal listrik untuk mengontrol dan mengatur aliran udara terkompresi dalam sistem pneumatik. Dalam sistem elektro pneumatik, sinyal listrik dari kontroler atau komputer digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan katup pneumatik, yang kemudian mengatur aliran udara terkompresi ke aktuator pneumatik, seperti silinder atau motor pneumatik. Aktuator ini kemudian melakukan pekerjaan yang diinginkan, seperti mengangkat beban, menggerakkan mesin, atau mengontrol proses. Pada kesempatan kali ini penyusun akan menjelaskan alur atau siklus dari rangkaian elektro pneumatik A+, B+, B- dan A-.

C. Rangkaian Elektro Pneumatik dengan Siklus A+, B+, B-, A-.
Langsung saja berikut ini adalah rangkaian dari siklus A+, B+, B- dan A-. pada rangkaian elektro pneumatik. 

Gambar di atas merupakan rangkaian elektro pneumatik, dengan beberapa komponen yang mungkin sudah tidak asing ya. Diantaranya yaitu 2 buah silinder kerja ganda. katup solenoid dengan akting ganda 5/2 dengan jumlah 2 buah katup solenoid. Lalu ada juga 4 buah relay, 1 buah tombol start dan ada katup cekik dengan jumlah 1 buah yang digunakan untuk menghambat keluaran angin dengan output nya yang di setting sekitar 60%.

C. Cara Kerja dari Rangkaian A+, B+, B-, A-.
Pada saat power listrik diaktifkan maka semua rangkaian elektro pneumatik mendapatkan supply tegangan sebesar 24v. Lalu, aktifnya kompresor menyebabkan silinder kerja ganda mendapatkan tenaga pressure untuk memundurkan ke 2 silinder tersebut. 

Pada saat tombol start yang berada di jalur 1 aktif, maka akan mengaktifkan R1 atau relay 1, dengan aktifnya relay 1 menyebabkan kontak NO R1 pada jalur 2 dan jalur 9 aktif. Sehingga pada jalur 1 dan 2 menjadi terkunci karena di jalur 2 ada kontak R1 (NO) yang sudah aktif. Lalu pada Jalur 9 terdapat kontak NO dari R1 yang aktif. Sehingga SOL1 aktif. Lalu silinder kerja ganda A aktif dan bergerak maju menyentuh sensor A+. Berikut ini adalah gambaran dari rangkaian yang aktif..


Lalu, pada saat sensor A+ aktif, maka kontak sensor NO A+ akan mengalirkan listrik di jalur 3 dan 4. sehingga, R3 aktif yang menyebabkan semua kontak NO dan NC yang terkait dengan R3 akan aktif. Pada akhirnya SOL3 aktif yang menyebabkan Silinder kerja ganda B aktif bergerak maju menyentuh sensor B+. Berikut ini adalah contoh rangkaiannya dibawah ini sebagai penjelasannya.

Lalu pada saat sensor B+ aktif, jalur 5 dan 6 akan aktif untuk mengaktifkan Relay 4. Dan ketika relay 4 aktif maka semua kontak NC (Normally close) dan NO (Normally Open) yang berkaitan dengan R4 akan aktif juga. Sebagai contoh pada jalur 6 terdapat kontak relay R4 NO yang aktif untuk mengunci rangkaian R4 agar tetap aktif. Kemudian pada kontak NC R4 yang berada pada jalur 3 akan memutus kontak R3 sehingga relay 3 tidak aktif. Akibat dari aktifnya Relay 4, maka Kontak NO  R4 yang berada di jalur 12 akan aktif yang menyebabkan SOL4 aktif untuk mendorong silinder B bergerak mundur.

Pada saat sensor B- aktif, maka rangkaian yang berada di jalur 7 dan 8 akan aktif, hal ini sama dengan yang terjadi pada kontak Relay 4. semua indikator kontak relay yang berada di R2 akan aktif, yang menyebabkan kontak NO di relay 2 jalur 10 mengaktifkan SOL2. Sehingga silinder A akan bergerak mundur menyentuh atau mengaktifkan sensor A-.

Sekian penjelasan terkait bagaimana cara kerja dari rangkain elektro pneumatik untuk siklus ( A+,B+,B-,A- atau A+B+B-A-). Jika ada hal yang ingin ditanyakan, silakan cantumkan hal tersebut di kolom komnetar, Terimakasih.

****
Tag : Pneumatic

Related Post:

2 Komentar untuk "Rangkaian Elektro Pneumatik dengan Siklus A+,B+,B-,A- atau A+B+B-A-"

Penjelasannya bagus, cukup jelas. Di lanjutkan mas Siddix

Sangat ngebantu untuk matakuliah saya

Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.

Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !

Back To Top