7 Gerbang Logika Menggunakan Rangkaian Pneumatik

7 Gerbang Logika Menggunakan Rangkaian Pneumatik

7 Gerbang Logika Menggunakan Rangkaian Pneumatik - Sebuah program pasti membutuhkan sebuah logika yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dalam pemrograman. Untuk menangani permasalahan dalam pemrograman, biasanya seorang programmer membutuhkan sebuah logika yang dapat menyelesaikan logika pada program yang di ciptakan. Logika tersebut yaitu "Gerbang Logika". Pada gerbang logika, pembaca akan mengenal yang namanya gerbang OR, AND, NOT dan masih banyak lagi jenis gerbang logika lainnya. Selain sebagai penyelesaian dalam pemrograman, ternyata gerbang logika juga dapat digunakan sebagai solusi untuk menangani masalah dari mekanik, contohnya yaitu pada sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai gerbang logika yang diaplikasikan ke pneumatik, langsung saja simak artikel berikut ini!.

Menurut pendapat saya sendiri pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara sebagai penggeraknya. Dalam dunia industri biasanya untuk menggerakan sebuah mesin rata-rata menggunakan sistem pneumatik, seperti pada mesin yang digunakan untuk memindahkan barang, mesin yang digunakan untuk meletakkan komponen elektronika, mesin untuk mengepress benda, dan masih banyak lagi.  Sedangkan menurut (Akhmad, 2009), "
Pneumatik adalah ilmu yang mempelajari gerakan atau perpindahan udara dan gejala atau fenomena udara. Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan". Pada rangkaian pneumatik terdapat beberapa kasus yang susah untuk di eselsailan. Namun, disisi lain untuk bisa menyelesaikan kasus tersebut terdapat sistem gerbang logika yang digunakan pada setiap mesin untuk menangani permasalahan dan sebagai safety dalam kinerja mesin maupun operator yang menggunakannya. Berikut ini kita bakalan membahas mengenai Gerbang logika pada rangkaian Pneumatik.


GERBANG LOGIKA MENGGUNAKAN RANGKAIAN PNEUMATIK

1. Gerbang Logika AND
Pada gerbang Logika AND apabila ke dua inputan bernilai 0, maka keluarannya "0". Apabila ke dua inputan ada salah satunya memiliki nilai 1 maka output yang dihasilkan masih tetap "0". Ketika ke dua Inputan bernilai 1 maka output yang dihasilkan bernilai "1". Bisa dibilang gerbang logika AND menggunakan sistem perkalian. Dalam penerapan sistem pneumatik, biasanya rangkaian ini merupakan rangkaian safety untuk mesin press. Ketika satu tombol yang di tekan dan tombol yang satunya tidak di tekan, maka silinder tidak akan bekerja.
Logika AND

Pada gambar rangkaian di atas merupakan rangkaian pneumatik dengan sistem Gerbang Logika AND. Ketika tombol I1 ditekan dan tombol I2 tidak ditekan, maka katup AND tidak akan bekerja untuk menggerakan katup 3/2 NO pengaktif angin pembalik pegas. Ketika ke dua tombol ditekan (I1 dan I2) maka katup AND akan bekerja dan katup 3/2 NO pengaktif angin pembalik pegas akan bergerak untuk menyalurkan udara ke silinder. Sehingga silinder dapat bergerak maju.

2. Gerbang Logika OR
Kemudian ada gerbang logika OR, Gerbang logika ini menggunakan sistem tambah, jika ke dua input yang salah satunya bernilai 1, maka output akan menghasilkan nilai "1". Jika ke dua input di beri nilai 1, maka output akan menghasilkan nilai "1". Jika ke dua input menghasilkan nilai 0, maka output akan menghasilkan nilai "0". Pada rangkaian pneumatik penggunaan gerbang logika OR cukup sering diterapkan, untuk lebih jelas mengenai rangkaiannya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Logika OR
Pada gambar rangkaian diatas, ketika tombol I1 ditekan maka katup OR akan bekerja dan mengalirkan angin ke katup 3/2 NO pengaktif angin pembalik pegas dan silinderpun akan bergerak maju. Ketika ke dua tombol ditekan (I1 dan I2) maka angin akan mengalir dan katup OR bekerja, sehingga angin yang disalurkan dari katup OR akan mengalir untuk menggerakkan katup 3/2 NO, sehingga silinder bergerak maju karena dari katup 3/2 NO angin sudah masuk untuk menggerakkan silinder.

3. Gerbang Logika NOT
Gate Logic yang satu ini penerapannya cukup mudah. Jadi pada gate logic NOT hanya memiliki 1 input dan 1 output. Cara kerja dari gerbang logika NOT yaitu, ketika input bernilai 1 maka output akan bernilai "0". Jika Input bernilai 0 maka Output bernilai "1". Untuk penerapannya pada rangkaian pneumatik bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Logika NOT
Pada gambar diatas merupakan rangkaian dari gerbang logika NOT. Ketika push button di tekan, maka angin akan mendorong katup 3/2 NC pengaktif angin pembalik pegas dan membuat silinder mundur atau kembali. begitu juga sebaliknya, jika push button tidak di tekan, maka silinder akan bergerak maju.

4. Gerbang Logika NAND
Gerbang logika NAND, Gerbang logika ini merupakan kebalikan dari gerbang logikan AND. Jika pada gerbang logika AND, ke dua inputan bernilai 1 maka output akan menghasilkan nilai "1", untuk gerbang logika NAND jika kedua inpu memiliki nilai 1 maka output akan bernilai "0". Jika ke dua inputan bernilai 0 maka output akan bernilai "1" dan jika salah satu dari ke dua inpt memiliki nilai 1 maka output yang dihasilkan bernilai "1". Mungkin untuk lebih mudahnya gerbang logika NAND merupakan gerbang logika kebalikan dari AND. Untuk lebih jelasnya mengenai rangkaian oneumatik bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Logika NAND
Pada rangkaian diatas merupakan contoh dari penerapan gerbang logika NAND yang diaplikasiakan ke dalam bentuk rangkaian pneumatik. Untuk cara kerjanya sendiri ketika I1 di tekan maka angin akan mengalir untuk mendorong katup AND. Namun, angin tidak dapat tersalurkan karena katup AND membutuhkan 2 inputan untuk mengaktifkannya. Kamu bisa lihat pada katup 3/2 NC pengaktif angin pembalik pegas, pada katup tersebut dari awal sudah mendorong silinder maju, sehingga pada gambar di atas jika di ibaratkan nilai inputan ke duanya "0" maka Output akan bernilai "1" (silinder maju).

5. Gerbang Logika NOR
Gerbang logika yang ke-5 yaitu NOR, Gerbang logika NOR merupakan kebalikan dari gerbang logika OR. Pada gerbang logika NOR Ketika nilai inputan keduanya bernilai 1 maka outputnya akan bernilai "0". Ketika salah satu dari input memiliki nilai 1 maka output akan bernilai "0". Sedangkan ketika kedua nilai inputan bernilai 0, maka nilai output bernilai "1". Untuk lebih jelas pengaplikasian pada rangkaian pneumatik bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Logika NOR
Rangkaian diatas meruapakan rangakaian pneumatik NOR, pada push button digunakan katup 3/2 NC pengaktif tombol pembalik pegas. ketika ke dua tombol ditekan, maka angin tidak ada yang mengalir dan silinder pun menjadi kembali ke posisi minimum, penyebabnya karena angin pada katup AND tidak mengalir yang berdampak pada silinder. Sehingga silinder kembali ke posisi minimum.

6. Gerbang Logika XNOR (Exclusive NOR)
Pada gerbang logika XNOR ketika nilai inputan keduanya bernilai 1 maka output akan menghasilakan nilai "0". Ketika ke dua input bernilai 0, maka Output akan bernilai "0". Namun, jika salah satu daru kedua input bernilai 1 maka output akan bernilai "1". Untuk lebih jelasnya bisa dilihat rangkaiannya pada gambar dibawah ini
Gerbang Logika XNOR
Bisa dilihat pada gambar rangkaian pneumatik diatas. rangkaian ini memang cukup sulit untuk dipahami, mungkin kamu bisa menerapkannya di software pneumatik Festo untuk pemahaman lebih lanjut.

7. Gerbang Logika XOR
Gate Logic yang terakhir merupakan gerbang logika yang berkebalikan dengan gerbang logika XNOR. Pada gerbang logika XNAND, jika nilai input keduanya bernilai 0 maka output akan bernilai "1", ketika nilai input keduanya bernilai 1 maka Output akan bernilai "1".Namun, Jika salah satu dari kedua input bernilai 1 maka output akan bernilai "0". Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gerbang Logika XOR
Tidak perlu panjang lebar, kalian bisa menerapkannya di software FESTO PNEUMATIK. Bisa meng-copy dan paste rangkaian untuk penerapannya dan saya harap kamu bisa lebih paham cara kerja rangkaian tersebut.

***
 
Sumber :
Akhmad, Al antoni S.T., M.T.  2014. "PERANCANGAN SIMULASI SISTEM PERGERAKAN DENGAN PENGONTROLAN PNEUMATIK UNTUK MESIN PENGAMPLAS KAYU OTOMATIS". Universitas Sriwijaya.  
Tag : Pneumatic
10 Komentar untuk "7 Gerbang Logika Menggunakan Rangkaian Pneumatik "

Mantep mas artikelnya, dibahas dengan tuntas....

Kalau boleh saran nih mas, loading blognya agak lama...
semuanya udah oke banget!
:)

Hello.. i interesting with your website, i see that a lot of writer take technic to be the topic. I learn more from this website and i hope you can share this on another language.

Mas penjelasannya sangat lengkap, saya jdi paham seluk beluk bagai mana cara dri setiap step menjadi memiliki logic

Hello mr.john, i'm so happy to hear that, hopefully you can take more the science from this. Thank you 🙏

ijin jadiin konten youtube, nanti saya kasih shotout buat blog ini di videonya

artikel bagus dan mudah dipahami. cuma kayaknya di sirkuit NOR ada kesalahan soalnya pas coba disimulasikan tidak sesuai. mungkin signal processingnya bisa diganti pakai shuttle valve terus output pakai 3/2 spring

Hi reader. Thank you for your input... I will check it later as soon as possible

halo mas, bikin rangkaian pneumatiknya di festo fluidsim versi berapa ya? terimakasih artikelnya sangat dapat jelas untuk dipahami

Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.

Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !

Back To Top