Pengertian dan Cara Kerja Solenoid Valve Pneumatic - Di kutip pada sebuah jurnal ilmiah "Solenoid
valve pneumatik adalah katup
yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya
yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC
maupun DC, solenoid valve pneumatic atau katup (valve)
solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust,
lubang masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau
supply (service unit), lalu lubang keluaran, berfungsi sebagai terminal
atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic,
sedangkan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara
bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau pindah posisi ketika solenoid
valve pneumatic bekerja." (Perdana, 2014).
Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic
Untuk prinsip kerja pada solenoid valve pneumatic atau biasa disebut dengan katup solenoid yaitu sebuah katup yang mempunyai sebuah koil yang digunakan sebagai pengatur atau penggerak masuk keluarnya udara bertekanan. Untuk cara kerjanga sendiri Ketika koil mendapat supply atau tegangan, maka koil tersebut akan berubah menjadi sebuah medan magnet sehingga dapat menggerakan Plunger pada bagian dalam solenoid. Ketika Plunger berpindah posisi, maka pada lubang keluaran solenoid akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (Service Unit). Pada umumnya, penggunaan Solenoid Valve Pneumatic memiliki tegangan kerja 100 - 220 V AC, namun ada juga Solenoid yang menggunakan arus DC. Mungkin untuk lebih jelasnya mengenai bagian dalam pada solenoid bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar di atas merupakan contoh Struksur pada Solenoid. Jika kalian membelahnya, kalian akan melihat isi dari solenoid yang tidak jauh sama dengan pada gambar diatas. Berikut ini keterangan gambar pada Solenoid Valve Pneumatic.
Pada bagian Service unit diperlukan udara bertekanan pada sirkuit pneumatik. Tekanan pada operasional rangkaian pneumatik umumnya membutuhkan sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya Solenoid Valve Valve tersebut pada saat mendapatkan tegangan input, kumparan magnet akan menarik Plunger, sehingga udara bertekanan keluar dari Oulet port melalui selang elastis menuju ke katup pneumatik (Katup pengatur udara bertekanan). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi silinder dan membuat piston bergerak maju akibat tekanan udara yang diberikan melalui pengontrol (Solenoid Valve). Udara bertekanan akan terus mendorong piston silinder dan akan berhenti jika sudah mencapai batas dorongan piston. Untuk lebih jelasnya, bisa melihat pada rangkaian berikut ini.
Struktur fungsi solenoid valve pneumatic |
Gambar di atas merupakan contoh Struksur pada Solenoid. Jika kalian membelahnya, kalian akan melihat isi dari solenoid yang tidak jauh sama dengan pada gambar diatas. Berikut ini keterangan gambar pada Solenoid Valve Pneumatic.
- Valve Body
- Terminal Masukan (Inlet Port)
- Terminal Keluaran (Outlet Port)
- Manual Plunger
- Terminal Slot Power Supply tegangan
- Kumparan gulungan (Coil)
- Spring
- Plunger
- Lubang jebakan udara (Exhaust from Outlet Port)
- Lubang Inlet Main
- Lubang jebakan Udara (Exhaust from inlet Port)
- Lubang plunger untuk exhaust outlet port
- Lubang plunger untuk inlet main
- Lubang plunger untuk exhaust inlet port
Untuk lebih jelas mengenai cara kerja dari plunger solenoid valve pneumatic dalam menyalurkan udara bertekanan ke dalam tabung pneumatik atau biasa disebut (silinder pnerumatik). Mungkin animasi dibawah bisa menjadi referensi buat kamu bagai mana cara udara tersebut masuk dan keluar dalam sistem solenoid valve pneumatic.
Cara Kerja Sistem Pnaumatic
Pada gambar dibawah merupakan pengaplikasian rangkaian pneumatic. Compressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak motor listrik. Kemudian udara disedot oleh Compressor dan ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan yang sudah ditentukan ( satuannya Bar). Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem pneumatic dibutuhkan unit pelayanan atau Service Unit yang terdiri dari penyaring (Filter), Katup kran (Shut Off Valve) dan pengatur tekanan (Regulator). Untuk unit pengontrolnya menggunakan Solenoid valve, peran Solenoid disini cukup penting, karena angin dapat di kontrol untuk jalur keluar masuknya tekanan angin.
Pada bagian Service unit diperlukan udara bertekanan pada sirkuit pneumatik. Tekanan pada operasional rangkaian pneumatik umumnya membutuhkan sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya Solenoid Valve Valve tersebut pada saat mendapatkan tegangan input, kumparan magnet akan menarik Plunger, sehingga udara bertekanan keluar dari Oulet port melalui selang elastis menuju ke katup pneumatik (Katup pengatur udara bertekanan). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi silinder dan membuat piston bergerak maju akibat tekanan udara yang diberikan melalui pengontrol (Solenoid Valve). Udara bertekanan akan terus mendorong piston silinder dan akan berhenti jika sudah mencapai batas dorongan piston. Untuk lebih jelasnya, bisa melihat pada rangkaian berikut ini.
Penjelasan gambar diatas merupakan pengaplikasian pada penggunaan Solenoid Valve, cara kerjanya persis dengan apa yang saya bahas sebelumnya. Pada simbol 1Y1 merupakan connector yang digunakan untuk mengaktifkan solenoid. Tidak jauh dengan pembahasan yang sebelumnya, gambar diatas merupakan gambaran lebih rincinya. Semoga bisa bermanfaat ya!
***
Sumber Materi :
1. Perdana, Rexy Kinanta (2014) SISTEM KENDALI SOLENOID VALVE DENGAN KONTROL JOYSTICK PADA ROBOT MANUAL PENGANGKAT DAN PEMINDAH BARANG. Other thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.
Tag :
Pneumatic
2 Komentar untuk " Pengertian dan Cara Kerja Solenoid Valve Pneumatic"
Okelah
Trima kasih menambah pengetahuan saya.klo boleh tanya apa bisa diservis tks.
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !