Pengertian dan 3 Jenis Sistem Power Steering - Power steering merupakan sebuah sistem
yang dirancang untuk memberikan assist berupa tekanan kearah rack steer supaya
proses pengendalian roda kemudi bisa lebih ringan pada saat digunakan. Hal ini cukup
penting khususnya pada kendaraan berbobot besar. Jika kendaraan yang memiliki bobot besar tidak dilengkapi dengan
sistem power steer, maka akan
sangat menguras tenaga pengemudi pada saat memutar roda kemudi. Lalu pengendalian roda kemudi juga tidak responsif
karena perlu waktu cukup lama untuk mengubah arah rodanya. Sehingga sistem power steering juga
berpengaruh pada keamanan pada
kendaraan.
Sebelumnya penggunaan sistem steering
hanya memanfaatkan model recirculating ball yang akan mereduksi putaran roda
kemudi untuk menghasilkan moment puntir yang cukup besar. Namun, cara itu juga tidak terlalu efektif, karena untuk membelokan roda perlu
memutar steer hingga 3-4 kali putaran.
Pasa kesempatan kali ini ada tiga jenis model
power steering. Yaitu jenis
hiodrolik, jenis elektrik dan jenis hybrid. Untuk lebih jelasnya silahkan simak jenis power
steering berikut ini:
1. Elektrik Power Steering System
Seperti namanya, jenis power steering ini tidak lagi menggunakan tekanan fluida. Melainkan sudah menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya. Cara kerja dari jenis ini yaitu dengan memanfaatkan sebuah sensor arah kemudi yang juga dapat mendeteksi moment putaran dari roda kemudi. Sensor tersebut menjadi acuan bagi motor steer untuk memutar rack steer. Lokasi motor sudah terpaut pada steering rack sehingga begitu sinyal pengemudian hadir, motor langsung bekerja sesuai dengan arah dari roda kemudi yang terdeteksi oleh sensor.
Komponen yang digunakan pada sistem elektronik power steering yaitu:
- Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memanjang antara tie rod kanan dan kiri yang digunakan sebagai tempat power assist.
- Steering motor, terletak pada steering rack, komponen ini berfungsi untuk menyediakan tenaga putar dan berfungsi sebagai meringankan beban pada saat melakukan pengemudian.
- Steering and torque sensor, sensor yang mendeteksi arah serta moment pengemudian. Sensor ini bisa secara akurat mendeteksi berapa kecepatan kemudi yang diputar oleh pengemudi.
- EPS Module merupakan sebuah rangkaian elektronik untuk menentukan kinerja dari motor berdasarkan data sensor yang terbaca.
Kelebihan dari sistem ini yaitu tidak membebani mesin, sehingga tenaga mesin akan lebih maksimal untuk menggerakan powertrain -nya, sehingga lebih bertenaga dan lebih irit saat digunakan. Pengendalian steer juga bisa bervariasi, hal ini dikarenakan daya motor elektrik tidak tetap besaran yang dihasilkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh pembacaan sensor torque pada steering column. Namun, sistem ini lebih rentan khususnya jika menerjang genangan air. Letak motor listrik yang berada dibawah akan berpotensi menimbulkan Trouble jika covernya kurang rapat. Selain itu, jika aki yang digunakan mati maka pengendalian steer akan sangat berat saat di putar.
2. Hydrolic Power Steering System
Sesuai dengan namanya jenis power steering hidrolik
menggunakan fluida sebagai media penghantar tenaganya. Sementara untuk powernya dihasilkan dari putaran mesin. Cara kerja
dari system ini yaitu, ketika roda kemudi
diputar maka akan ada serangkaian katup yang akan membuka aliran hidrolik dari
pompa ke rack steer. Karena mesin sedang dalam posisi hidup maka putaran mesin
akan meningkatkan tekanan hidrolik yang disalurkan kedalam rack steer. Didalam
rack steer terdapat fluida yang akan mendorong arah kemudi
pada saat roda kmudi diputa.
Komponen yang ada pada sistem power stering hidrolis sebagai
berikut:
- Pompa power, fungsinya sebagai pengubah sebagian energi mesin ke tekanan hidrolis
- Fluida, sebagai media pengantar tekanan dari pompa. Fluida yang digunakan umumnya menggunakan fluida jenis ATF (automatic transmission fluid).
- Reservoir, berfungsi menampung cadangan fluida dari dalam system tersebut.
- Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang mempunyai ruang fluida untuk melakukan power assist.
- Pinion and vane, merupakan roda gigi yang terhubung dengan poros roda kemudi dan digunakan untuk mengatur arah aliran fluida berdasarkan arah putar kemudinya.
Kelemahan dari sistem ini karena menggunakan tenaga
mesin, maka pada saat mesin mogok atau mati maka
steer akan terasa sangat berat. Selain itu daya mesin juga tidak maksimal
karena dibenani oleh pompa power steer.
3.
Hybrid Power Steering System (Elektro-Hydro Power steer)
Jenis yang ketiga merupakan kombinasi
antara jenis hidrolik
dan jenis Elektrik. Pada
sisi aktuator yaitu pada steering rack,
cara kerjanya sama seperti sistem hidrolik, dimana pada sebuah steering vane
yang digunakan untuk menentukan arah assist. Namun tekanan hdirolik yang ada tidak berasal dari pompa mesin, melainkan
berasal dari pompa elektrik.
Artinya, mesin tidak dibebani oleh power
steering namun tetap menggunakan sistem hidrolik supaya sistem kemudi bisa
lebih awet.
***
Tag :
Automotive
0 Komentar untuk "Pengertian dan 3 Jenis Sistem Power Steering"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !