Fungsi, Cara Kerja dan Jenis dari AIR SUSPENSION (Suspensi Udara)

Oleh Muhammad Jafar Shiddiq

Jumat, 16 Agustus 2019

Bagikan :

Tweet

Fungsi, Cara Kerja dan Jenis dari AIR SUSPENSION (Suspensi Udara) - Sistem suspensi pada kendaraan berfungsi untuk menyerap getaran supaya tidak langsung terkena ke bagian body kendaraan. Sebuah mobil harus dilengkapi dengan sistem suspensi demi menunjang kenyamanan pada saat berkendara. Hal ini di tujukan karena di setiap jalan pasti memipunyai permukaan yang tidak rata.

“ Apa jadinya jika sebuah mobil tidak menggunakan suspensi? ”

Pasti akan terasa sekali getarannya pada saat mobil berjalan. Pada umumnya kendaraan banyak yang menggunakan pegas baja lentur sebagai peredam getarannya. Namun teknologi ini sudah berkembang dan sudah banyak kendaraan yang menggunakan sistem air suspension sebagai penggantinya. Sesuai dengan namanya, sistem ini bekerja dengan memanfaatkan udara bertekanan sebagai peredam getarannya.

Air suspension, atau jika di artikan berarti suspensi  udara digunakan sebagai pengganti fungsi pegas. Saat ini air suspension banyak diaplikasikan pada berbagai mobil, trailer dan Bus. Pada sistem ini tekanan udara yang ada pada air suspension dapat diatur sesuai dengan beban kendaraannya.

KOMPONEN UTAMA PADA AIR SUSPENSION

1. Kompresor Udara

Kompresor Udara berfungsi untuk memompa dan menciptakan tekanan udara. Mengingat sistem ini memanfaatkan tekanan udara sebagai peredamnya maka kompresor merupakan bagian penting pada air suspension.

2. Tabung Penyimpanan Udara

Tabung ini fungsinya sebagai penyimpan cadangan udara pada kompresor udara bekerja. Hal ini akan mencegah kekurangan udara saat sistem bekerja.

3. Selang udara bertekanan tinggi

Selang akan menghubungkan tiap-tiap bagian komponen yang harus dialiri udara bertekanan tinggi. Oleh sebab itu, selang udara haruslah kuat supaya tidak terjadi kebocoran.

4. Kantong Udara

Kantong udara adalah tempat udara tersebut menerima beban kendaraan. Volume kantong udara akan berubah-ubah sesuai beban kendaraan.

5. Katup Selenoid

Katup ini menjadi pintu antara udara didalam tabung penyimpanan dan kantong udara. Katup ini akan terbuka ketika udara didalam kantong udara akan dibuang dan diisi kembali.

CARA KERJA DARI SISTEM AIR SUSPENSION

Pada saat mesin dihidupkan, tenaga dari mesin akan menggerakkan kompresor udara. kompresor akan menyuplai tekana udara ke tabung penyimpanan. udara bertekanan yang di dapat kemudian dimasukan kedalam kantong udara yang berada pada kaki-kaki kendaraan melalui katup selenoid sebagai pintu menyaluran udaranya. Kantong udara layaknya sebuah (shock absorber) yang bisa bergerak naik turun namun didesain lebih rapat karena berisi udara bertekanan. 

Karena udara yang didapat bisa dikompresikan, maka volume kantong udara akan bisa saja berubah-ubah pada saat mendapat beban yang bervariasi, udara pada kantong udara akan mengembang dan mengempis sesuai beban yang diterima. Hal itulah yang menyebabkan air suspension dapat menyerap getaran lebih baik.

JENIS AIR SUSPENSION

1. Tipe Strut atau Silinder

Pada tipe strut pegas dan shock absorber dijadikan menjadi satu. Tipe ini tidak memakan banyak tempat. Namun, tipe ini mempunyai bantingan lebih keras. Biasanya Air Shock jenis ini digunakan untuk mobil-mobil ringan yang memiliki ruang sempit, tipe ini juga cocok untuk sport car dengan suspensi yang cenderung keras. Gal tersebut bertujuan untuk menstabilkan mobil pada saat kecepatan tinggi.

2. Type Bag (Air Suspension Balon)

Tipe ini disebut sebagai tipe balon, karena kantong udara yang digunakan berbentuk layaknya sepeti balon. Pada tipe balon rebound terhadap guncangan lebih lembut dan empuk sehingga terasa lebih nyaman pada saat berkendara. Namun, tipe ini membutuhkan ruang yang cukup besar untuk penempatannya. Itukah sebabnya tipe balon banyak digunakan untuk kendaraan seperti truk dan bus yang memiliki kolong chasis yang luas da lebar.

***

Tag : Automotive