Jenis-Jenis Transmisi yang Digunakan Pada Kendaraan Mobil - Fungsi dari perseneling
atau sebutan
populernya
disebut gigi digunakan untuk mengatur kecepatan kendaraan. “Bukannya
kecepatan kendaraan yang diatur oleh gas yang diberikan?". Pada pedal gas hanya mengatur RPM mesinnya saja,
memang putaran mesin akan mempengaruhi kecepatan mobil. Namun,
torsi yang di hasilkan tidak bisa dirubah. Inilah alasan adanya
perseneling yang berfungsi untuk
memanipulasi torsi pada roda kendaraan dengan mereduksi output yang dihasilkan pada
mesin. Sehingga walaupun RPM yang dihasilkan pada mesin berada pada angka 2000-an,
namun putaran roda sangatlah pelan, meski demikian
tenaganya sanggup menarik dua buah kendaraan dibelakannya.
Fungsi dari sistem transmisi antara lain:
- Untuk memperbesar torsi output mobil
- Untuk mengatur percepatan kendaraan
- Untuk memutuskan putaran mesin melalui posisi Netral.
- Untuk memperbesar RPM output mesin.
Dalam perkembangannya, sistem ini juga terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Jenis-Jenis Transmisi Pada
Kendaraan
1. Jenis
Sliding Mesh
Jenis
trasmisis ini merupakan jenis awal dari sebuah sistem transmisi. Menggunakan
prinsip kerja yang cukup sederhana, yaitu pergeseran roda gigi (sliding) untuk
mengatur percepatan output yang dihasilkan pada mesin.
Satu
unit transmisi sliding terdapat beberapa komponen seperti counter gear, input gear dan
sliding gear. Input gear akan memutar counter gear secara tetap. Untuk
memasukan gigi satu harus menggeser sliding gear kecepatan satu supaya terkait
dengan counter gear yang ada. Begitu pula dengan roda gigi
kecepatan berikutnya pada saat menaikan ke gigi 2, 3 hingga gigi 5 maupun 6.
Kelemahan menggunakan
sistem ini yaitu proses pemindahan yang tidak halus dan tergolong sulit. Karena
pada kondisi putaran tinggi mengaitkan dua roda gigi yang putarannya berbeda
itu sulit. Sehingga tipe ini sudah tidak lagi digunakan.
2. Jenis Constant Mesh
Secara konstruksi Jenis constan
mesh mempunyai kesamaan dengan sliding mesh, hal itu dikarenakan
jenis ini diciptakan sebagai versi penyempurnaan dari jenis transmisi sliding
mesh.
Jenis transmisi Constant
mesh menggunakan keterkaitan dengan roda gigi tetap (constant) antara counter gear dan output gear. Namun
output gear hanya bisa dihubungkan ke poros output melalui sebuah kopling yang
disebut “hub sleeve”.
Cara kerja dari transmisi ini yaitu, pada saat mesin hidup, poros input yang
dihasilkan dari mesin akan memutar counter
gear. Sementara itu counter gear di atur supaya terhubung dengan output gear.
Sehingga setiap kali counter gear berputar, output gear akan selalu berputar.
Jumlah output gear tergantung dari banyaknya tingkat percepatan transmisi,
untuk transmisi 4 percepatan maka terdapat 4 buah gigi output.
Gigi output ini bersifat mengambang dengan poros output atau tidak terkait
dengan poros output. Sehingga ketika output gear berputar maka poros output tidak akan berputar. Kondisi ini disebut posisi Netral.
Ditengah output gear terdapat komponen yang bernama hub sleeve. Berbeda dengan output gear, hub sleeve terkait
dengan poros output dan bisa bergerak maju mundur. Sehingga saat poros output
berputar maka hub sleeve juga ikut berputar. Fungsi dari komponen ini sebagai pengait antara poros output transmisi dengan output
gear.
Pada posisi gigi 1 maka komponen hub sleeve 1 akan bergeser ke arah output gear dengan kecepatan 1. Hub sleeve ini akan mengaitkan putaran output gear 1 dengan
poros output sehingga poros output bisa berputar. Untuk kecepatan 2 maka hub
sleeve hanya bergerak ke lain arah untuk terhubung ke roda output gear lainnya,
begitulah seterusnya pada saat ingin mengganti gigi ketingkat
yang ingin digunakan.
3. Jenis Automatic Gear Shift
Jenis transmisi yang sering disebut sebagai transmisi otomatis pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan kedua jenis trasnmisi diatas. Hanya saja cara kerja mekanisme dan cara kerja transmisi jenis ini berbeda sekali. Transmisi matic menggunakan metode perpindahan gigi secara otomatis. Sehingga tetap ada kecepatan 1, 2, dan seterusnya hanya saja proses pemindahan gigi berlangsung secara otomatis.
“Siapa yang memindahkan transmisi tersebut?” yaitu komponen controller. Dalam hal ini TCM (Transmission Control Module) yang bertugas melalui tuas solenoid sebagai aktuatornya untuk membantu memindahkan gigi-gigi pada trasnmisinya. Namun, meski mengusung Automatic gear shifting, jenis ini juga masih dilengkapi dengan tuas transmisi, tusnya berfungsi untuk memposisikan pada posisi Netral, Park, M, Driving dan Reverse.
Pada posisi D atau driving, sistem transmisi akan bekerja secara otomatis. Namun pada mode M, anda bisa memindahkan kecepatan transmisi melalui tombol yang ada di dekat tuas transmisi. Bedanya dengan mobil manual yaitu jenis ini tidak lagi menggunakan pedal kopling sebagai syarat pemindahan transmisinya.
4. Jenis Transmisi CVT
Jenis transmisi ini masuk ke dalam transmisi matic, bedanya dengan jenis diatas, yakitu perpindahan gigi berlangsung secara variable. Sesuai dengan namanya yitu CVT trnsmition (Countinously Variable Transmission) menggunakan dua buah gear dengan variable diameter yang dihubungkan dengan sebuah belt.
Gigi tersebut dinamakan driven gear dan dive gear. Diameter kedua gear tersebut selalu berlawanan arah, artinya pada saay diameter drive gear kecil maka diameter driven gear besar, dan ini menyebabkan putaran mesin direduksi dan torsinya juga bertambah. Pada saat diameter drive gear membesar, maka diameter driven gear mengecil sehingga putaran output yang dihasilkan dari mesin bisa disamakan dengan input dari mesin.
Besar kecilnya diameter kedua gear tersebut dipengaruhi dengan sebuah gaya sentrifugal yang berlaku sesuai kecepatan input. Sehingga pada saat RPM mesin kecil, momen yang dihasilkan juga besar dengan tingkat reduksi yang cukup besar. Semakin tinggi RPM yang dihasilkan dari mesin, maka tingkat reduksi semakin turun dan output yang dihasilkan dari transmisi juga semakin cepat.
Transmisi CVT sederhana bisa kita temui pada motor matic, mobil juga ada yang menggunakan sistem CVT. Namun, pada mobil biasanya sudah diberikan system tambahan supaya mampu diposisikan pada mode R, N dan P.
3. Jenis Syncron Mesh
Jenis synchron mesh, merupakan jenis transmisi yang sering digunakan pada kendaraan manual saat ini. Hal itu dikarenakan proses pemindahan pada gigi jenis transmisi synchron mesh lebih halus dan ringan.
Secara prinsip kerjanya dan konstruksi sama persisi dengan transmisi jenis constant mesh. Hanya saja ada penambahan komponen diarea “clutch hub” yaitu komponen pada perkaitan antara output gear dan hub sleeve.
Komponen ini berupa ring syncronizer. Ring ini berfungsi untuk menyamakan putaran antara hub sleeve dan output gear sebelum terkait. Ring tembaga ini mempunyai ujung runcing yang ditujukan supaya hub sleeve bisa terkait secara halus dengan output gear.
Mekanisme dari jenis ini yaitu, pada saat hub sleeve bergerak mendekati output gear maka akan terhubung terlebih dahulu dengan ring syncrone, ring ini akan menyamakan putaran output gear dengan hub sleeve. Sehingga begitu hub sleeve sampai ke output gear, akan lebih ringan pada saat memindahkan transmisinya.
3. Jenis Automatic Gear Shift
Jenis transmisi yang sering disebut sebagai transmisi otomatis pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan kedua jenis trasnmisi diatas. Hanya saja cara kerja mekanisme dan cara kerja transmisi jenis ini berbeda sekali. Transmisi matic menggunakan metode perpindahan gigi secara otomatis. Sehingga tetap ada kecepatan 1, 2, dan seterusnya hanya saja proses pemindahan gigi berlangsung secara otomatis.
“Siapa yang memindahkan transmisi tersebut?” yaitu komponen controller. Dalam hal ini TCM (Transmission Control Module) yang bertugas melalui tuas solenoid sebagai aktuatornya untuk membantu memindahkan gigi-gigi pada trasnmisinya. Namun, meski mengusung Automatic gear shifting, jenis ini juga masih dilengkapi dengan tuas transmisi, tusnya berfungsi untuk memposisikan pada posisi Netral, Park, M, Driving dan Reverse.
Pada posisi D atau driving, sistem transmisi akan bekerja secara otomatis. Namun pada mode M, anda bisa memindahkan kecepatan transmisi melalui tombol yang ada di dekat tuas transmisi. Bedanya dengan mobil manual yaitu jenis ini tidak lagi menggunakan pedal kopling sebagai syarat pemindahan transmisinya.
4. Jenis Transmisi CVT
Jenis transmisi ini masuk ke dalam transmisi matic, bedanya dengan jenis diatas, yakitu perpindahan gigi berlangsung secara variable. Sesuai dengan namanya yitu CVT trnsmition (Countinously Variable Transmission) menggunakan dua buah gear dengan variable diameter yang dihubungkan dengan sebuah belt.
Gigi tersebut dinamakan driven gear dan dive gear. Diameter kedua gear tersebut selalu berlawanan arah, artinya pada saay diameter drive gear kecil maka diameter driven gear besar, dan ini menyebabkan putaran mesin direduksi dan torsinya juga bertambah. Pada saat diameter drive gear membesar, maka diameter driven gear mengecil sehingga putaran output yang dihasilkan dari mesin bisa disamakan dengan input dari mesin.
Besar kecilnya diameter kedua gear tersebut dipengaruhi dengan sebuah gaya sentrifugal yang berlaku sesuai kecepatan input. Sehingga pada saat RPM mesin kecil, momen yang dihasilkan juga besar dengan tingkat reduksi yang cukup besar. Semakin tinggi RPM yang dihasilkan dari mesin, maka tingkat reduksi semakin turun dan output yang dihasilkan dari transmisi juga semakin cepat.
Transmisi CVT sederhana bisa kita temui pada motor matic, mobil juga ada yang menggunakan sistem CVT. Namun, pada mobil biasanya sudah diberikan system tambahan supaya mampu diposisikan pada mode R, N dan P.
3. Jenis Syncron Mesh
Jenis synchron mesh, merupakan jenis transmisi yang sering digunakan pada kendaraan manual saat ini. Hal itu dikarenakan proses pemindahan pada gigi jenis transmisi synchron mesh lebih halus dan ringan.
Secara prinsip kerjanya dan konstruksi sama persisi dengan transmisi jenis constant mesh. Hanya saja ada penambahan komponen diarea “clutch hub” yaitu komponen pada perkaitan antara output gear dan hub sleeve.
Komponen ini berupa ring syncronizer. Ring ini berfungsi untuk menyamakan putaran antara hub sleeve dan output gear sebelum terkait. Ring tembaga ini mempunyai ujung runcing yang ditujukan supaya hub sleeve bisa terkait secara halus dengan output gear.
Mekanisme dari jenis ini yaitu, pada saat hub sleeve bergerak mendekati output gear maka akan terhubung terlebih dahulu dengan ring syncrone, ring ini akan menyamakan putaran output gear dengan hub sleeve. Sehingga begitu hub sleeve sampai ke output gear, akan lebih ringan pada saat memindahkan transmisinya.
***
Tag :
Automotive
0 Komentar untuk "Jenis-Jenis Transmisi yang Digunakan Pada Kendaraan Mobil"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !