Pengendalian Motor Listrik 3 Phasa dengan Star Delta - Pengendalian
motor listrik merupakan salah satu bagian yang penting dari sistem otomasi industri. Karena pada motor listrik dapat mengisi hampir di seluruh sistem
penggerak pada peralatan atau mesin di industri. Sebelum mengetahui terlalu jauh pembelajaran tentang otomasi industri, terutama
pengendalian motor listrik dengan perangkat kendali yang berteknologi tinggi,
pastikan untuk mengetahui terlebih dahulu mempelajaran mengenai tekni –teknik
dasarnya. Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai pengaturan motor
listrik 3 phasa dengan metode Direct Online.
Metode yang akan dibahas kali ini adalah dengan
memanfaatkan sifat kelistrikan dari kumparan yang ada di dalamnya untuk kendali
motor listrik, yaitu hubungan antara rangkaian Star dan Delta. Motor Listrik 3 phasa mempunyai
2 bagian utama Rotor dan Stator. Rotor, bagian yang berputar pada
motor 3 fasa sedangkan
Stator adalah bagian yang diam atau menetap. Untuk mengathui
gambar dari motor 3 fasa perhatikan
pada gambar di bawah ini.
Pengertian Rotor
Rotor pada umumnya mempunyai 2 jenis konstruksi, yaitu :
- Rotor sangkar, yaitu rotor yang rangkaian rotornya dihubung singkat sehingga membentuk seperti sebuah sangkar.
- Rotor cincin lilit, yaitu rotor yang memiliki lilitan dari kawat tembaga.
Pengertian Stator
Sedangkan pada bagain Stator terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
- Rangka , adalah bagian pelindung motor yang terbuat dari baja tuan.
- Inti stator yang berupa lembaran baja khusus yang dilaminasi/dilapisi email untuk mengurangi kerugian inti dari arus pusar ( Eddy current ) dan dipres langsung pada rangka , inti stator dibuat alur-alur pada bagian dalam yang melingkar untuk penempatkan belitan / kumparan stator.
- Belitan stator terdiri tiga belitan yang identik dengan belitan phasa dan ditempatkan pada 120 derajat listrik disekeliling stator. Masing-masing belitan terdiri dari sejumlah kumparan yang dihubungkan seri dan menghasilkan jumlah kutub perfasa yang dibutuhkan. Belitan stator ini berfungsi sebagai pembangkit medan magnet bagi motor.
Pada setiap motor listrik
pada umumnya dilengkapi dengan name plate sebagai penanda spesifikasi dari
motor dan bagaimana seharusnya motor tersebut digunakan, baik secara elektrik
yaitu penyambungan sumber listriknya maupun secara mekanik seperti torsi yang
dihasilkan dan jumlah putaran motor. Pada gambar di bawah merupakan contoh dari
name plate motor listrik.
Hubungan Motor Listrik 3 Phasa Pada Sistem Kelistrikan
Pada saat
Motor tiga-phasa dihubungkan ke suatu sumber tegangan, maka yang ada pada data
pelat nama motor harus disesuaikan
dengan sumber tegangan dan frekuensinya. Hubungan diimplementasikan melalui
enam buah
terminal (versi standar) pada kotak terminal motor dan
perbedaannya antara dua jenis rangkaian, untuk
hubungan bintang (Star) dan hubungan segitiga (Delta). Contoh untuk hubungan
terminal motor ada pada gambar di bawah ini.
Hubungan Delta |
Hubungan Star |
Pengendalian Motor dengan Rangkaian Star
Delta
Hubungan
star dengan kebutuhan sumber arus yang tinggi memberikan
hasil putaran
pada motor listrik dengan kecepatan rendah. Namun,
memiliki torsi yang cukup tinggi, hal ini sangat cocok
dimanfaatkan untuk memulai putaran awal pada sebuah motor
listrik. Sedangkan untuk hubungan delta membutuhkan arus
yang lebih besar sehingga kecepatan putaran motor listrik tinggi. Untuk metode
pengendalian motor listrik Star Delta mengkombinasikan 2 hubungan tersebut
secara berurutan.
Pengendalian
Motor listrik dengan Star delta banyak dimanfaatkan untuk menjalankan motor
induksi rotor sangkar yang memiliki kemampuan daya di atas 5 kW (atau sekitar 7
HP). Sedengkan
untuk menjalankan motor dapat menggunakan starter yang
umum digunakan, antara lain : saklar rotary Star Delta, atau
dengan menggunakan rangkaian kontaktor magnet.
Pada gambar
di atas bisa lihat mengenai rangkaian tersebut yang menggunakan
3 buah kontaktor. Pada kontaktor 1 berfungsi sebagai
penyalur daya utama ke motor untuk masuk terminal utama, kemudian pada kontaktor
2 dan 3 berturut–turut digunakna untuk pemnyambung hubungan antara Delta
dan Star.
Sebelum merangkai perhatikan
terlebih dahulu standar tegangan yang tertulis di name plate Motor listrik.
Jika pada name plat motor tertulis arus dari Delta/Star adalah
220/380 V, sedangkan tegangan jala-jala yang tersedia pada
sumber 3 fasa
sekitar 380 V, maka motor tersebut hanya boleh dihubungkan dengan kondisi hubungan
Star (Y). Artinya
motor berjalan normal pada hubungan Star pada tegangan 380 V. Namun jika
tegangan pada awal 3 phasa yaitu 220V, maka kita dapat menghubungkan Star atau
Delta.
Berikut ini merupakan
diagram kontrol untuk pengendalian motor listrik dengan hubungan Star Delta.
Pada rangkaian di atas
menggunakan 3 buah kontaktor dan 1 Timer (K4). Awal Perangkaian motor yang dihubungkan secara hubungan Star oleh
kontaktor K1 dan kontaktor K3, sekaligus memberikan sumber supply untuk Timer.
Setelah di setting dengan waktu tunda Timer tercapai, kontak Timer (K4) akan
memutus supply untuk kontaktor K3 dan berganti menyuplai kontaktor K2.
Kombinasi K1 dan K2 akan menghubungkan motor secara Delta.
***
Tag :
Electrical
0 Komentar untuk "Pengendalian Motor Listrik 3 Phasa dengan Star Delta"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !