Komponen-Komponen Utama Sistem Electro Pneumatic - Pneumatik, merupakan sebuah ilmu yang selalu berkaitan dengan sebuah prinsip otomatis. Penggunaannya di lingkungan industri tidak bisa lepas begitu saja. Karena pada dasarnya, sistem pneumatik masuk ke dalam kategori yang mengubah industri 2.0 menjadi industri 3.0. Seiring dengan perkembangan teknologi, berkembanglah sebuah sistem yang berkembang dari ilmu pneumatik, yaitu elektro pneumatik. Sistem ini memanfaatkan energi listrik untuk merubah pergerakan katup dan jalur angin pada pneumatik.
(Elektro pneumatik) ilmu yang mempelajari tentang kombinasi mekanik dengan elektikal. Agar dapat memahami konsep dasarnya, maka harus mengetahui terlebih dahulu komponen dasar yang digunakan untuk membuat sistem rangkaiannya. Selain menggunakan silinder kerja ganda, masih ada beberapa komponen yang digunakan untuk membuat sebuah sistem pada rangkaian elektro pneumatik. Langsung saja pembahasan komponen utama sistem electro pneumatic.
Komponen yang Digunakan
Komponen yang digunakan Electro pneumatik masih ada beberapa part yang masih berkaitan dengan pneumatic murni, yaitu Duble Acting Cylinder, Air filter Control dan masih ada komponen lain yang tidak terlalu banyak digunakan untuk membuat rangkaian electro pneumatik. Berikut ini pembahasan komponen yang digunakan pada electro pneumatic :
1. Cylinder Pneumatic ( Silinder kerja ganda atau Tunggal)
Silinder pneumatik. Mungkin tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Komponen ini merupakan komponen utama yang harus ada, karena komponen ini merupakan aktuator pada rangkaian pneumatik murni. Pada dasarnya Silinder yang digunakan sebenarnya tidak harus silinder kerja ganda, silinder kerja tunggal juga bisa digunakan sebagai aktuator untuk membuat rangkaian Electro Pneumatic. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang silinder kerja ganda dan silinder kerja tunggal bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
2. Air Filter Control ( Filter Udara Bertekana)
Air Filter Control, merupakan komponen pneumatic yang sering digunakan untuk menyaring udara bertekanan. Tujuannya yaitu untuk mem-filter udara yang akan masuk ke sebuah sistem pneumatic atau electro pneumatic. Sebenarnya masih banyak Filter udara yang digunakan pada pnerumatic. Ada yang berfungsi untuk menyaring air, minyak dan debu. Bentuk dari komponen Air Filter Control bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
3. Relay
Relay. Komponen yang satu ini mungkin tidak asing lagi di dengar. Pada sebuah sistem electro pneumatic, relay merupakan komponen yang berperan penting untuk mengontrol arus listrik pada sebuah sistem elektro pneumatik. Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi relay bisa berkunjung ke wensite penyusun. Untuk bentuk dari relay sendiri bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Saya saranin untuk penggunaan relay anda menggunakan relay yang memiliki 4 buah input yang bisa memilih NO atau NC dari ke 4 input tersebut, kemudian terdiri dari 15 buah Port.
4. Push Button NO dan NC
Push button (saklar tombol) adalah perangkat atau saklar sederhana yang berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan Unlock (tidak mengunci). Ada 2 kondisi yang dimiliki oleh push button, yaitu kondisi NO (Normally Open) dan kondisi NC (Normally Close). Ke-dua kondisi ini yang akan membantu anda untuk menentukan kapan untuk terhubung dan kapan untuk memutus pada suatu rangkaian. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada gambar dibawah ini.
6. Limit Switch (Sebagai Sensor)
Limit Switch pada sebuah rangkaian electro pneumatic digunakan sebagai indikator pada silinder kerja ganda untuk mendeteksi posisi piston apakah sudah pada kondisi maksimum atau minimum. Biasanya limit switch diletakkan pada ujung posisi saat silinder berada dalam kondisi maju dan pada ujung dalam kondisi silinder saat mundur. Untuk lebih jelas mengenai bentuk dari limit switch bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
5. Solenoid
Pada rangkaian elektro pneumatic, Solenoid digunakan sebagai pengatur jalur angin pada saat angin akan disalurkan ke aktuator (silinder). Komponen ini merupakan hal yang utama harus ada pada rangkaian elektro pneumatic. Untuk mengontrol solenoid, dibutuhkan arus DC sebagai penggeser katup yang ada di dalam solenoid dengan cara mengaktifkan magnet yang ada di dalam solenoid, sehingga katup bisa bergeser untuk men-transfer udara bertekanan ke jalur yang akan disaluri udara bertekanan. Untuk lebih jelas bentuk dari solenoid bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Komponen yang Digunakan
Komponen yang digunakan Electro pneumatik masih ada beberapa part yang masih berkaitan dengan pneumatic murni, yaitu Duble Acting Cylinder, Air filter Control dan masih ada komponen lain yang tidak terlalu banyak digunakan untuk membuat rangkaian electro pneumatik. Berikut ini pembahasan komponen yang digunakan pada electro pneumatic :
1. Cylinder Pneumatic ( Silinder kerja ganda atau Tunggal)
Silinder pneumatik. Mungkin tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Komponen ini merupakan komponen utama yang harus ada, karena komponen ini merupakan aktuator pada rangkaian pneumatik murni. Pada dasarnya Silinder yang digunakan sebenarnya tidak harus silinder kerja ganda, silinder kerja tunggal juga bisa digunakan sebagai aktuator untuk membuat rangkaian Electro Pneumatic. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang silinder kerja ganda dan silinder kerja tunggal bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Silinder Kerja Tunggal |
Silinder Kerja Tunggal |
2. Air Filter Control ( Filter Udara Bertekana)
Air Filter Control, merupakan komponen pneumatic yang sering digunakan untuk menyaring udara bertekanan. Tujuannya yaitu untuk mem-filter udara yang akan masuk ke sebuah sistem pneumatic atau electro pneumatic. Sebenarnya masih banyak Filter udara yang digunakan pada pnerumatic. Ada yang berfungsi untuk menyaring air, minyak dan debu. Bentuk dari komponen Air Filter Control bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
air filter control |
3. Relay
Relay. Komponen yang satu ini mungkin tidak asing lagi di dengar. Pada sebuah sistem electro pneumatic, relay merupakan komponen yang berperan penting untuk mengontrol arus listrik pada sebuah sistem elektro pneumatik. Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi relay bisa berkunjung ke wensite penyusun. Untuk bentuk dari relay sendiri bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Relay |
4. Push Button NO dan NC
Push button (saklar tombol) adalah perangkat atau saklar sederhana yang berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan Unlock (tidak mengunci). Ada 2 kondisi yang dimiliki oleh push button, yaitu kondisi NO (Normally Open) dan kondisi NC (Normally Close). Ke-dua kondisi ini yang akan membantu anda untuk menentukan kapan untuk terhubung dan kapan untuk memutus pada suatu rangkaian. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada gambar dibawah ini.
Push Button |
6. Limit Switch (Sebagai Sensor)
Limit Switch pada sebuah rangkaian electro pneumatic digunakan sebagai indikator pada silinder kerja ganda untuk mendeteksi posisi piston apakah sudah pada kondisi maksimum atau minimum. Biasanya limit switch diletakkan pada ujung posisi saat silinder berada dalam kondisi maju dan pada ujung dalam kondisi silinder saat mundur. Untuk lebih jelas mengenai bentuk dari limit switch bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Limit Switch |
5. Solenoid
Pada rangkaian elektro pneumatic, Solenoid digunakan sebagai pengatur jalur angin pada saat angin akan disalurkan ke aktuator (silinder). Komponen ini merupakan hal yang utama harus ada pada rangkaian elektro pneumatic. Untuk mengontrol solenoid, dibutuhkan arus DC sebagai penggeser katup yang ada di dalam solenoid dengan cara mengaktifkan magnet yang ada di dalam solenoid, sehingga katup bisa bergeser untuk men-transfer udara bertekanan ke jalur yang akan disaluri udara bertekanan. Untuk lebih jelas bentuk dari solenoid bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Solenoid |
***
Tag :
Pneumatic
3 Komentar untuk "Komponen-Komponen Utama Sistem Elektro Pneumatic"
Mungkin untuk sensornya bisa di tambahi gan, soalnya elektro pneumatik psti mmbutuhkan sensor tersebut...
Proximity sensor di elektro pneumatik jga di butuhin kok. Penggolongan proximity jga sebetulnya ada banyak gan eheheh
sebenarnya masih banyak indikator lain untuk komponen-komponen yang digunakan. tapi yang dijealasin di sini cukup umum digunakan
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !