Mengenal Teknologi DWB (Drive-By-Wire) Pada Mesin Mobil

Mengenal Teknologi DWB (Drive-By-Wire) Pada Mesin Mobil

Mengenal Teknologi DWB (Drive-By-Wire) Pada Mesin Mobil - DBW atau ETC, drive by wire (DBW) atau biasa disebut juga Electronic Throtle Control (ETC) yang secara umum dinamakan Throtle Actuator Control.

RPM yang dihasilkan mesin dipengaruhi oleh jumlah udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder blok. Untuk mengatur jumlah udara yang masuk diperlukan alat yang bernama throtle. Alat ini akan bekerja membuka dan menutup aliran udara ke intake mesin. Sudut pembukaan throtle di atur oleh pengemudi melalui pedal gas. Pda umumnya kabel kawat pada pedal gas digunakan sebagai penghubung antara throttle dan pedal gas. Namun, saat ini teknologi sudah berkembang dengan pesat. Sehingga kawat tidak lagi digunakan sebagai penghubung antara throttle dan pedal gas. Untuk menghubungkan keduanya, penggunaan kawat diganti dengan kabel.

Apa Itu Throttle-By-Wire ?”

Throtle-by-wire dikenal juga dengan sebutan Throtle actuator control (TAC) dan Electronic throtle control (ETC). TAC memanfaatkan arus listrik untuk mengirimkan sinyal data dari pedal gas ke throtle body. Sebuah rangkaian elektronik digunakan untuk mengatur perlambatan, percepatan dan idle RPM yang dihasilkan dari mesin. Keberadaan TAC juga menghilangkan komponen Idle speed Control (ISC) karena fungsi idle akan langsung ditentukan oleh sudut throtle. Awalnya penggunaan teknologi ini sudah diterapkan oleh BMW pada tahun 1988.

Keuntungan yang di peroleh menggunakan teknologi ini yaitu tingkat pemakaian bahan bakar yang lebih ekonomis. Karena sistem ini akan mensuplai udara dengan sangat akurat melalui beberapa sensor yang diletakan diberbagai tempat. Selain itu, akselerasi yang dihasilkan juga lebih terasa halus walaupun pada saat pedal gas diinjak dengan cepat. Namun perlu diperhatikan pula perawatan pada sistem ini. Mesin yang mengusung teknologi DBW lebih sensitive, spastikan untuk selalu melakukan service berkala.

Komponen-Kompenen Pada TAC (Throtle Actuator Control)

Satu unit sistem TAC, terdapat beberapa komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan pengendalian RPM yang akurat. Komponen ini memiliki bagian yang bermacam-macam, terdiri dari komponen kontrol, komponen aktuator dan komponen input.

1. APP Sensor
APP Sensor berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi dalamnya pedal gas yang diinjak oleh pengemudi. APP sensor memanfaatkan Variable resistor seperti Throtle position sensor. Sensor ini terletak satu unit dengan pedal gas. Biasanya dalam satu unit pedal terdapat dua hingga tiga APP sensor yang digunakan. Hal ini bertujuan supaya pembacaan pedal pada saat diinjak lebih akurat.

2. PCM atau ECM
Engine Control Module (ECM) atau Powertrain Control Module (PCM) berfungsi sebagai pengolah data yang berasal dari beberapa sensor. Module ini berisi beberapa rangkain IC yang diprogram untuk mengontrol deselerasi, akselerasi serta kondisi lain yang terkait RPM mesin.

3. Throtle Body
Throtle Body merupakan komponen utama yang digunakan sebagai actuator fungsinya untuk mengatur banyaknya udara masuk ke intake. Dalam satu unit throtle body biasanya memiliki beberapa komponen seperti modulator, throtle motor dan sensor TPS. Komponen ini terletak menjadi satu dalam komponen throtle body. Sehingga saat salah satu komponen rusak, harus mengganti satu unit Throtle Body.
  • Throtle Position Sensor berfungsi untuk mendeteksi sudut pembukaan throtle. Informasi ini dijadikan sebagai feedback dari proses TAC.
  • Throtle Modulator berfungsi menterjemahkan sinyal dari ECM besaran arus lisrik yang digunakan untuk mengoperasikan Throtle motor.
  • Throtle Motor. Komponen ini berbentuk motor DC yang akan bergerak untuk menggerakan katup gas. Motor ini akan membuka dan menutup katup gas.
Cara Kerja Sistem TAC (Throtle Actuator Control)

Untuk cara kerja dari system ini bisa dibilang cukup simple. Cara kerjanya memanfaatkan aliran arus listrik sebagai pengantar data dari sensor ke komponen kontrol. Setelah itu, komponen kontrol akan memberikan sinyal output berupa tegangan ke aktuator untuk pengaturan buka tutup katup gas.

1. Kondisi Saat Ignition “ON”
Saat kunci kontak berada pada posisi “ON” , relay utama akan terhubung dan mengaktifkan control module. ECM akan mengirim tegangan referensi ke beberapa sensor, salah satunya sensor APP. Tegangan referensi yang di hasilkan dari setiap mobil berbeda. Namun pada umumnya tegangan ini sebesar 5 Volt. APP sensor akan mengirimkan sinyal berupa tegangan balik berkisar 0,1 Volt hingga 4,9 Volt. Saat pedal gas dalam kondisi tak terinjak, APP akan mengirimkan sinyal tegangan balik sebesar 0,1 Volt.

2. Kondisi Saat Engine “Start”
Saat kondisi start, ECM akan memberi perintah ke Throtle Body untuk membuka. Walaupun pedal gas dalam kondisi tidak terinjak, ECM tetap memberi perintah ke Throtle body untuk terbuka saat awal start. Tujuannya supaya proses start berlangsung ringan. Hasilnya saat awal start, RPM mesin akan naik dan dalam sekejap berangsur turun ke RPM normal.

saat engine start ECM

3. Kondisi Saat Akseerasi
Pada saat pedal gas diinjak, APP sensor akan mengirim sinyal tegangan balik lebih besar dari 0,1 Volt sesuai dengan kedalaman pedal. Tegangan balik di gunakan ECM untuk menganalisa besaran RPM yang diinginkan pengemudi.  Data ini diolah bersama beberapa data dari sensor lain untuk menghasilkan RPM yang sesuai. ECM akan mengirimkan hasil analisa berupa besaran tegangan ke Throtle body. Throtle motor akan terbuka sesuai perintah dari ECM. Sehingga terjadilah akselerasi.

4. Kondisi Saat Deselerasi
Pada saat deselerasi, Sensor APP akan mengirimkan tegangan balik lebih kecil sesuai posisi pedal gas. Dan terjadilah proses seperti akselerasi. Saat akselerasi dan deselerasi TAC tidak bisa dilakukan secara konstan. Walaupun pedal gas diinjak secara mendadak, akselerasi yang dihasilkan masih terasa halus.

TPS menjadi komponen yang tidak kalah penting. Komponen ini akan mengoreksi sudut pembukaan throtle dengan mengrimkan tegangan balik ke ECM. Sehingga pada saat data yang diberikan tidak sesuai, ECM akan melakukan cut-off dan mematikan mesin. Sehingga aspek keselamatan akan terpenuhi pada saat berkendara.

***
Tag : Automotive
0 Komentar untuk "Mengenal Teknologi DWB (Drive-By-Wire) Pada Mesin Mobil"

Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.

Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !

Back To Top