Perangkat Kendali Pada PLC (Relay, Timer dan Counter) - Pada kesempatan
kali ini kita akan mempelajari tentang Relay, Timer dan Counter sebagai Perangkat Kendali
Dasar. Perangkat Kendali akan mengolah signal yang diberikan oleh Perangkat
Masukan (input) untuk mengendalikan Perangkat Keluaran (output) sesuai dengan aturan, instruksi
pengoperasian yang sudah di buat, rangkaian logika atau program yang telah dibuat
sebelumnya. Berikut ini merupakan beberpa komponen yang digunakan
sebagai perangkat kendali.
Relay
Relay Merupakan sebuah Saklar (Switch) yang
dioperasikan dengan arus listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal
(kombinasi elektrik dan mekanik) yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian
Elektromagnet (Coil/lilitan magnet) dan bagian Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Sebuah
relay mempunyai minimal 1 pasang Kontak NO dan Kontak NC. Prinsip kerja dari relay yaitu menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar tersebut. Sehingga, posisi
Kontak NO dan Kontak NC dapat diubah tanpa langsung disentuh oleh manusia.
Pada Gambar
di atas merupakan sebuah konstruksi dari relay. Pada Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil berfungsi untuk memberi medan
Elektomagnet. Saat Switch ditutup, kumparan Coil diberikan arus listrik, maka
akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian dampak yang
didapat akan menarik
Contact untuk berpindah dari Posisi sebelumnya, sehingga Kontak NC akan menjadi
Open dan Kontak NO akan menjadi Close. Pada Coil Relay digunakan untuk menarik Contact Poin ke Posisi
Close.
Dalam istilah yang lebih umum, relay merupakan
sebuah perantara untuk
menghubungkan 2 buah
kondisi berbeda yang ingin saling berinteraksi. Contohnya, saya mempunyai perangkat kendali
yang keluarannya memiliki tegangan berkisar 5V DC dengan arus 50mA, namun saya
ingin mengendalikan Lampu dengan tegangan kerja 220V AC dan arus 0.4A. Maka
relay dapat saya gunakan sebagai perantara pengendalian tersebut seperti pada
gambar di atas.
Pada contoh gambar di atas merupakan gambaran fisik bentuk dari relay yang ada di pasaran dan simbol relay. Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, dimana kondisi umum sebuah Saklar juga berlaku. Pada umumnya saklar mempunyai istilah Pole dan Throw. Pole merupakan banyaknya Kontak yang dimiliki oleh sebuah relay, sedangkan Throw yaitu Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (NO/NC).
Berdasarkan jumlah Kontak dan Jumlah Kondisi yang memungkinkan, relay dikelompokkan sebagai berikut :
Prinsip kerja Timer sangat mirip dengan relay, yang membedakan hanyalah adanya waktu tunda antara waktu Timer diaktifkan dengan Coil Timer aktif. Di bawah ini adalah ilustrasi dari kontruksi pada Timer.
Timer mempunyai tiga bagian, yaitu Unit Penghitung Waktu (Timer Counter), Unit Koil, dan Unit Kontak. Timer Counter berfungsi untuk menunda pengaktifan Coil sesuai dengan pengaturan wantu yang diberikan. Kemudian pada Timer mempunyai 2 kelompok terminal utama sebagai sumber tegangan dan beberapa terminal lain sebagai Kontak. Berikut ini adalah contoh timer yang berasa di pasaran dan diagram terminalnya.
Pada gambar di atas, terminal yang harus diberi tegangan pada saat Timer akan diaktifkan yaitu pada nomor 13 dan 14. Kemudian timer mempunyai 4 buah pasang kontak dengan Common di nomor 9, 10, 11 dan 12, NO berada di nomor 5, 6, 7, dan 8, kemudian NC berada di nomor 1, 2, 3 dan 4.
Counter
Counter merupakan sebuah rangkaian elektronika yang digunakan untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju atau perhitungan mundur. Yang dimaksud dengan perhitungan maju yaitu sebuah sistem yang mana rangkaian tersebut akan menghitung mulai dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar dan begitu pula sebaliknya untuk perhitungan mundur. Perintah perhitungan pada suatu Counter dikendalikan oleh masukan signal yang masuk pada terminal input signalnya. Contoh Counter dan Diagram terminal Counter bisa dilihat seperti pada gambar dibawah ini:
Counter secara umum digunakan sebagai alat penghitung dalam sebuah proses, seperti halnya menghitung jumlah benda yang melewati sebuah jalur produksi pada gambar di bawah.
Sistem tersebut menggunakan counter untuk menghitung jumlah botol yang melintas pada konveyor. Counter akan memiliki nilai target tertentu untuk dicapai,saat nilai tersebut tercapai counter akan memutuskan bagaimana dan kapan menyesuaikan outputnya berdasarkan beberapa opsi yang dipilih oleh pengguna.
***
Pada contoh gambar di atas merupakan gambaran fisik bentuk dari relay yang ada di pasaran dan simbol relay. Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, dimana kondisi umum sebuah Saklar juga berlaku. Pada umumnya saklar mempunyai istilah Pole dan Throw. Pole merupakan banyaknya Kontak yang dimiliki oleh sebuah relay, sedangkan Throw yaitu Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (NO/NC).
Berdasarkan jumlah Kontak dan Jumlah Kondisi yang memungkinkan, relay dikelompokkan sebagai berikut :
- Single Pole Single Throw (SPST): Relay ini sedikitnya memiliki 4 Terminal, 2 Terminal sebagai sumber tegangan untuk Coil dan 2 terminal lain adalah untuk penyaklaran. Relay ini hanya memiliki NO atau NC saja.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay ini memiliki 5 Terminal, 2 Terminal sebagai sumber tegangan untuk Coil dan 3 terminal lain adalah untuk penyaklaran.
- Double Pole Single Throw (DPST): Relay ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 2 terminal sebagai sumber tegangan untuk Coil dan 4 terminal lain adalah untuk penyaklaran. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT): Relay ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 2 Terminal sebagai sumber tegangan untuk Coil dan 6 Terminal lainnya yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil.
Prinsip kerja Timer sangat mirip dengan relay, yang membedakan hanyalah adanya waktu tunda antara waktu Timer diaktifkan dengan Coil Timer aktif. Di bawah ini adalah ilustrasi dari kontruksi pada Timer.
Timer mempunyai tiga bagian, yaitu Unit Penghitung Waktu (Timer Counter), Unit Koil, dan Unit Kontak. Timer Counter berfungsi untuk menunda pengaktifan Coil sesuai dengan pengaturan wantu yang diberikan. Kemudian pada Timer mempunyai 2 kelompok terminal utama sebagai sumber tegangan dan beberapa terminal lain sebagai Kontak. Berikut ini adalah contoh timer yang berasa di pasaran dan diagram terminalnya.
Pada gambar di atas, terminal yang harus diberi tegangan pada saat Timer akan diaktifkan yaitu pada nomor 13 dan 14. Kemudian timer mempunyai 4 buah pasang kontak dengan Common di nomor 9, 10, 11 dan 12, NO berada di nomor 5, 6, 7, dan 8, kemudian NC berada di nomor 1, 2, 3 dan 4.
Counter
Counter merupakan sebuah rangkaian elektronika yang digunakan untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju atau perhitungan mundur. Yang dimaksud dengan perhitungan maju yaitu sebuah sistem yang mana rangkaian tersebut akan menghitung mulai dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar dan begitu pula sebaliknya untuk perhitungan mundur. Perintah perhitungan pada suatu Counter dikendalikan oleh masukan signal yang masuk pada terminal input signalnya. Contoh Counter dan Diagram terminal Counter bisa dilihat seperti pada gambar dibawah ini:
Counter secara umum digunakan sebagai alat penghitung dalam sebuah proses, seperti halnya menghitung jumlah benda yang melewati sebuah jalur produksi pada gambar di bawah.
Sistem tersebut menggunakan counter untuk menghitung jumlah botol yang melintas pada konveyor. Counter akan memiliki nilai target tertentu untuk dicapai,saat nilai tersebut tercapai counter akan memutuskan bagaimana dan kapan menyesuaikan outputnya berdasarkan beberapa opsi yang dipilih oleh pengguna.
Tag :
PLC
0 Komentar untuk "Perangkat Kendali Pada PLC (Relay, Timer dan Counter)"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !