Rangkaian 4 Silinder Pneumatik dengan Siklus (A+, B+, C+, D+, B-, A-, D-, C-) - Mengutip dari salah satu sumber yang mengatakan "Pneumatik adalah ilmu yang mempelajari gerakan atau perpindahan udara dan gejala atau fenomena udara. Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan" (Akhmad : 2019). Jika kita lihat pada kutipan tersbeut yang disampaikan oleh salah satu referensi jurnal ilmiah yang penyusun dapat, bisa disimpulkan bahwasannya inti dari pneumatik yaitu pergerakan mekanik yang memanfaatkan tekanan fluida (angin) untuk menghasilkan suatu pergerkan dan kecepatan tertentu. Seiring dengan perkembangan permasalahan di dunia industri. Penyusun mendapat beberapa keluhan dari rekan penyusun tentang pneumatik murni, beliau memberikan sebuah kertas yang bertuliskan (A+, B+, C+, D+, B-, A-, D-, C-). Jika dilihat dari kasus tersebut terdapat 4 buah silinder dan pada saat akhir pergerakan atau pergerakan kembali pada silinder terdapat tabrakan siklus yang tidaak bisa dihindarkan menggunakan cara biasa. Oleh sebab itu penyusun memiliki tips agar siklus tersebut tidak bertabrakan, dengan cara menggunakan sistem Casccade..
Metode cascade sendiri ialah sebuah sistem yang sangat terstruktur untuk menyelesaikan masalah tabrakan siklus pada sistem pneumatik. Kelebihan dari metode ini yaitu mampu untuk meningkatkan kedinamisan performasi kontrol Looping dan bisa digunakan untuk mengatasi sinyal bentrok antar siklus. Selain banyaknya kelebihan dari meotde ini, terdapat kekurangan yang sangat berarti bagi yang menerapkannya, antara lain yaitu tingkat kerumitan yang di alami bertambah pada saat mengontrol 4 buah Line maupun lebih untuk saluran udaranya.
Di balik kelebihannya yang efektif ada kekurangan yang sering di ributkan pada saat merangkai metode cascade. Lalu untuk menyelesaikan kasus kali ini penyusun sudah mempersiapkan rangkaian yang dapat menyelesaikan masalah siklus 4 silinder tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai rangkian yang di rancang, pembaca bisa lihat pada gambar rangkaian dibawah ini.
Cara kerja dari rangkaian tersebut yaitu, pada saat tombol Start di tekan, maka Silinder A akan bergerak maju hingga menyentuh sensor A1. Kemudian pada saat sensor A1 teraktuasi, maka katup 3./2 pada sensor A1 akan bergerak untuk memberikan supply udara ke Katup 4/2 silinder.
Kemudian ketika sensor B0 teraktuasi, maka pada sensor B0 di posisi Silinder A akan aktif dan mendorong katup 4/2 silinder A ke sebelah kiri, sehingga silinder A begerak mundur atau Minimum. begitu juga degan silinder C dan silinder D. Mungkin cukup sekian penjelasan singkat dari penyusun tentang metode cascade untuk rangkaian 4 buah silinder.
***
Sumber referensi :
Akhmad, Al Antoni (2009) PERANCANGAN SIMULASI SISTEM PERGERAKAN DENGAN PENGONTROLAN PNEUMATIK UNTUK MESIN PENGAMPLAS KAYU OTOMATIS. Jurnal Rekayasa Sriwijaya.
1 Komentar untuk "Rangkaian 4 Silinder Pneumatik dengan Siklus (A+, B+, C+, D+, B-, A-, D-, C-)"
Untuk rangkaian a+c+b+a-d+b-d-c- ada dipublikasi ga bg?
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !