Pemrograman Timer Menggunakan PLC Omron - Mungkin anda pernah melihat lampu lalu
lintas yang biasa anda jumpai di jalan raya seperti perempatan jalan
ataupun pertigaan jalan. Setiap set lampu lalu lintas mempunyai 3 buah lampu utama yaitu Merah, Kuning dan Hijau. Dari ketiga lampu tersebut akan
menyala secara bergantian dengan durasi waktu tertentu. Hal ini berarti ada
sebuah system kendali yang membuat lampu-lampu tersebut menyala bergantian. Sebagai contoh, Lampu Merah menyala
sekian detik, kemudian lampu Merah mati dan lampu kuning menyala sekian detik, Lalu lampu kuning mati dan lampu hijau menyala sekian detik. Terdapat perbedaan pengaturan
waktu jeda di setiap lampu, dalam pemgrogramman sering disebut dengan
delay yang artinya penundaan. Begitu juga pada perangkat PLC terdapat instruksi untuk menunda
waktu baik dalam kondisi menyalakan atau mematikan sebuah coil atau relay yang
disebut dengan Timer.
Timer pada dasarnya bisa dikatakan sebagai bentuk modifikasi dari coil atau relay. Perbedaan yang mendasar yaitu, jika relay diberi tegangan atau perintah
maka akan akatif saat itu juga, demikian pula dengan kontak yang terdapat pada masing-masing relay tersebut. Pada Timer, ketika diberi tengangan atau
perintah maka tidak serta-merta akan aktif begitu saja, Namun untuk melakukan pengaktifan tersebut harus
menunggu terlebih
dulu selama beberapa waktu (sesuai dengan
nilai pengaturan yang diberikan pada Timer tersebut).
Setelah jeda nilai pengaturan tersebut tercapai atau memenuhi, maka coil pada
Timer akan aktif. Sehingga kontak pada Timer juga akan aktif. Pada gambar
dibawah adalah diagram waktu dari sebuah Timer yang
paling umum.
Setiap brand PLC mempunyai
cara pengalamatan dan metode tersendiri dalam penggunaan instruksi Timer. Pada
tutorial PLC kali ini mengambil contoh penggunaan Timer
pada PLC Omron tipe CPU, CP1E, dan E20. Contoh yang digunakan merupakan spesifikasi terendah dengan asumsi pemanfaatan yang
paling sederhana. Untuk spesifikasi yang lebih tinggi bisa saja mempunyai fitur
yang lebih lengkap. Namun, PLC kali ini
memiliki 256 register Timer mulai dari “000 hingga 255”.
Berikut ini merupakan blok pengaturan instruksi Timer pada PLC Omron tipe CP1E.
SET Value yang umum
digunakan pada Timer yaitu tipe jenis (BCD), sehingga nilai pengaturannya
bisa diatur mulai dari 0000 hingga 9999. Pengaturan nilai
yang digunakan bersifat tetap atau fix. Tidak banyak tutorial PLC yang membahas
hal ini bahwa jika menginginkan nilai Set Value yang dapat diubah-ubah sesuai
kebutuhan, maka
kolom Set value yang ada bisa di isi dengan alamat register tertentu
seperti DM (Data memory). Sehingga dengan mengubah nilai yang terdapat
pada DM tersebut, anda bisa mengubah-ubah pengaturan Timer yang ada pada PLC tersebut.
Pada
PLC Omron terdapat 2 jenis Timer dasar yang paling sering digunakan sebagai proses pembelajaran. 2 jenis Timer dasar tersebut yaitu TIMH dan TIM. Anda bisa membuka Help pada bagian atas CX
Programmer, kemudian pilih tipe PLC yang sesuai anda gunakan. Pada layar Instruction List silakan pilih “Timer and Counter”. Berikutnya buka TIM
lalu klik TIMH.
Dari kedua jenis Timer tersebut memiliki
fungsi dan pengalamatan yang sama, perbedaanya ada pada time base (pengali)
pada Set Value. TIM mempunyai sistem pengali sekitar 100ms (0.1s) yang artinya, nilai yang di masukkan ke
dalam Set Value akan dikalikan dengan 0.1s. Sehingga jika anda ingin menunda
Timer selama 5 detik, maka set value nya berupa 50. Dengan melihat set value 0
hingga 9999, maka TIM mempunyai sistem pengaturan waktu penundaan antara 0,1 s
hingga 999,9 s. Sedangkan TIMH mempunyai Set value yang lebih rinci, yaitu 10ms (0,01s). TIMH bisa dijadikan alternatif saat
ingin memberikan penundaan waktu di bawah 0,1 s.
***
Tag :
PLC
0 Komentar untuk "Pemrograman Timer Menggunakan PLC Omron"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !