Rangkaian Pneumatik (A+B+A-B-) Siklus 2 Silinder

Rangkaian Pneumatik (A+B+A-B-) Siklus 2 Silinder

Rangkaian 2 Silinder Pneumatik (A+B+A-B-) _-_ Saat ini dunia yang semakin berkembang dengan pesat dengan adanya inovasi teknologi otonomasi (otomatis) semakin mempercepepat perkembangan teknologi di dunia industri pula, Mulai dari penggunaan alat alat otomatis berupa Robot, AI (Artificial intelligence) dan sistem yang berbasis otomatis. Jika dilihat pada industri 4.0 membuat industri mengharuskan sistem mereka dapat di kontrol melalui jarak jauh dengan akses internet yang jangkauannya cukup luas. Namun, di sisi lain tidak semua industri di dunia siap untuk melakukan penerapan sistem tersebut secara komplek dan tersusun. Masih banyak dari mereka  (kalangan industri) yang masih menggunakan sistem industri 3.0, yang mana pada industri 3.0 banyak industri yang sudah menggunakan sistem otonomasi (otomatis), Namun mesin atau alat yang ada pada industri tidak di barengi dengan akses internet (sistem jarak jauh)  yang memadai agar industri 4.0 bisa terlaksana.

Pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk memaparkan materi / ilmu yang mungkin dapat membantu anda dalam memecahkan masalah di dunia perindustrian. Tanpa basa-basi membuka pembicaraan pada kali ini, saya akan menjelaskan sebuah sistem pneumatik dengan menggunakan 2 buah silinder sebagai aktuatornya. Siklus yang akan di instruksikan yaitu A+,B+, A-, B-. Mungkin sudah tidak asing lagi dengan siklus tersebut.


Perhatikan pada gambar diatas, gambar rangkaian di atas merupakan rangkaian pure pneumatik atau pneumatik murni dengan siklus A+, B+, A- B-. Jika dilihat pada rangkaiannya terdapat beberapa komponen, yaitu:

  • 2 buah silinder kerja ganda (Double acting cylinder).
  • 2 buah Katup 5/2 pengaktif angin pembalik angin.
  • 4 buah katup 3/2 pengaktif roller pembalik pegas.
  • 1 buah katup 3/2 pengaktif tombol pembalik pegas.
Pada contoh rangkaian pneumayik di atas, belum ada kejadian komponen yang bergerak, hanya katup 3/2 pengaktif roller pembalik pegas pada sensor A0 atau (A-) dan B0 atau (B-). Jika dilihat pada kedua komponen tersebut sebelum disimulasi sudah teraktuasi (aktif) duluan. Penyebabnya karena posisi ke 2 silinder berada di minimum (Kedalam) sehingga sensor sudah teraktuasi duluan. Untuk pembuangan angin sisa dari komponen yang saya gunakan merupakan pembuangan angin yang mempunyai kisi-kisi udara yang cukup rapat dengan tujuan supaya udara yang dikeluarkan dapat diredam.

Cara kerja dari rangkaian A+B+A-B-

Silinder A mengalami pergerakan maju menjadi A+

 Silinder B mengalami pergerakan maju menjadi B+

 Silinder A mengalami pergerakan mundur menjadi A-

Silinder B mengalami pergerakan mundur menjadi B-

Pembahasan :
  1. Pada saat push button di tekan sesaat (katup 3/2 pengaktif tombol pembalik pegas) maka tekanan udara akan mengalir melewati katup 3/2 sensor B0 atau B- dan mendorong katup 5/2 pengaktif angin pembalik pegas ke ruang katup sebelah kiri. Sehingga angin akan keluar dan mendorong silinder kerja ganda hingga berada di posisi maksimum.
  2. Kemudian sensor A1 atau A+ teraktuasi dan katup 3/2 pada sensor A1 atau A+ akan bergeser menjadi kondisi NC. Sehingga angin akan mengalir dan mendorong katup 5/2 pengaktif angin menbalik pegas ke sebalah kiri katup. Silinder kerja ganda bergerak maksimum hingga menyentuh sensor B1 atau B+.
  3. Lalu pada saar sensor B1 atau B+ teraktuasi (tertekan) maka katup 3/2 pada B1 atau B+ akan aktif mendorong katup 5/2 yang ada pada silinder A hingga katup 5/2 di silinder A berganti ke posiis valve di sebelah kanan. Kemudian silinder kerja ganda akan bergerak mundur hingga menyentuh sensor A0 atau A-.
  4. Pada saat sensor A0 atau A- terkatuasi, maka katup 3/2 A0 atau A- akan berubah kondisi menjadi NC (normaly Close) sehingga angin mengalir dan mendorong katup 5/2 kembali ke posisi awal (valve berada di sebelah kanan). Kemudian angin akan mengalir melewati katup 5/2 silinder B dan mendorong silinder B hingga silinder masuk ke posisi minimum.

***
Tag : Pneumatic
1 Komentar untuk "Rangkaian Pneumatik (A+B+A-B-) Siklus 2 Silinder"

kegunaan rangkaian ini umumnya digunakan untuk apa ya?

Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.

Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !

Back To Top