Bahan Kimia Beracun yang Sering Ditemui Dalam Rumah

Bahan Kimia Beracun yang Sering Ditemui Dalam Rumah

Bahan Kimia Beracun yang Sering Ditemui Dalam Rumah - Bahan kimia dan material yang ditemukan dalam rumah dapat memancarkan racun berbahaya yang tidak hanya memengaruhi kualitas udara di dalam ruangan, tapi juga bisa membahayakan kesehatan sekeluarga. Efek samping yang didapat mulai dari mual dan pusing, tidak enak badan, kerusakan organ hingga reaksi alergi. Produk rumah tangga yang meliputi perekat ubin, plastik, asbes dan beton, cat, cairan pembersih lantai, hingga kapur barus mengandung senyawa organic yaitu volatil (VOC). VOC digambarkan para pakar sebagai campuran beragam bahan kimia yang dilepaskan dari berbagai sumber dan setidaknya ada 10 kali lipat lebih bahaya bagi tubuh jika terus terperangkap dalam ruangan, terutama pada anak-anak. Setidaknya ada sekitar 80 ribu bahan kimia yang terkandung di dalam perkakas harian rumah tangga, dan kurang lebih sekitar 1.300 di antaranya dianggap sebagai perusak hormone dalam tubuh.

Bahan Kimia Beracun yang Bersembunyi di Dalam Rumah

1. Aseton
Bahan kimia ini biasa ditemukan di penghapus kuteks, polish mebel, alkohol topical, wallpaper.

Pada saat terekspos udara, aseton mampu menguap dengan sangat cepat dan mudah sekali terjadi kebakaran dengan zat kimia ini. Aseton dapat menyebabkan keracunan fatal yang mengancam nyawa, namun sangat jarang terjadi karena tubuh mampu untuk memecah aseton dalam jumlah besar yang terserap di dalam system tubuh. Untuk sampai bisa keracunan, Anda harus mengonsumsi atau menelan porsi aseton dalam jumlah luar biasa besar dalam waktu singkat. Gejala keracunan aseton ringan termasuk bicara cadel, lesu, sakit kepala kurang koordinasi indera gerak, dan rasa manis di mulut. Oleh karena itu, penggunaan aseton untuk menghapus kuteks warna-warni pada kuku Anda harus dilakukan di ruangan terbuka dan jauh dari nyala api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Selalu jauhkan produk yang mengandung aseton dari jangkauan anak-anak.

Alternatif yang bisa digunakan: Gunakan produk penghapus kuteks yang mencantumkan label bebas dari aseton. Hal yang sama berlaku untuk pemoles furniture seperti pelicin furnitur berbasis air bekerja sama efektifnya dengan produk yang mengandung aseton.

2. Benzena
Bahan kimia yang satu ini biasnaya sering ditemukan pada cat, lem, gas yang dilepaskan dari karpet, wax, emisi dari pembakaran bahan bakar gas, kapur barus, alat penghilang bau, asap rokok, deterjen.

Benzena mamapu menguap ke udara dengan sangat cepat. Massa jenis uap dari benzena lebih berat daripada udara biasa dan bisa tenggelam ke daerah dataran rendah. Udara luar ruangan yang mengandung benzena dalam jumlah kecil dari asap tembakau, SPBU, knalpot kendaraan bermotor, dan emisi industri. Udara dalam ruangan pada umumnya mengandung kadar benzena yang lebih tinggi daripada di udara luar dari paparan harian produk rumah tangga.


Benzena bekerja dengan mengacaukan kerja sel di dalam tubuh. Sebagai contohnya yaitu paparan benzena jangka panjang mampu menyebabkan sumsum tulang tidak memproduksi cukup sel darah merah. Benzena juga mampu untuk merusak sistem kekebalan pada tubuh dengan mengubah kadar antibodi dan menyebabkan hilangnya sel darah putih yang mampu menyebabkan anemia, atau dampak buruk yang didapat yaitu leukimia dari paparan berat dan berkepanjangan.

Alternatif yang bisa digunakan: Cari produk rumah tangga yang berlabel bebas dari bahan benzena, dan sebisa mungkin untuk mengurangi penggunaan kapur barus untuk meredam bau tidak sedap di rumah. Bunga lavender segar, selain dapat mempercantik rumah anda, harumnya ampuh untuk mengusir bau apek dan serangga pengganggu.

3. Formalin
Bahan ini biasanya sering ditemukan di asbes dan beton, kompos gas atau minyak tanah yang menyala, asap rokok, furnitur yang terbuat dari pressed wood dengan perekat yang mengandung resin urea-formaldehida (UF),

Formaldehida merupakan jenis senyawa kimia turunan dari pembakaran dan proses alam tertentu yang umum digunakan secara luas oleh industri untuk memproduksi bahan bangunan dan berbagai produk rumah tangga. Dengan demikian, mungkin ada beberapa jejak formalin dalam konsentrasi yang cukup besar baik di dalam maupun luar ruangan.


Pada saat formaldehida hadir di udara pada tingkat yang melebihi sekitar 0,1 ppm, beberapa orang mungkin akan mengalami dampak yang ditimbulkan dari reaksi formalin tersebut seperti mata berair, sensasi terbakar di mata, hidung, dan tenggorokan, suara mengi, batuk mual, sakit dada dan iritasi kulit. Paparan yang konsentrasi cukup tinggi dapat memicu serangan asma pada orang yang memilikinya, juga dapat menyebabkan bronkitis. Formalin yang telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan dan dicurigai mampu menyebabkan kanker pada manusia.

Alternatif yang bisa dilakukan: Jangan merokok, dan terutama jangan merokok di dalam ruangan. Buka jendela selebar mungkin untuk membiarkan udara segar masuk ke dalam ruangan, Pada saat Anda menggunakan produk pembersih dan insektisida. Cobalah untuk menjaga suhu di dalam rumah pada pengaturan suhu rendah dan nyaman. Juga, habiskan banyak waktu di luar ruangan untuk mencari udara segar sebanyak mungkin.

4. Etanol
Bahan ini biasanya sering ditemukan pada parfum, produk tata rambut, deodorant, shampo, cologne, obat kumurhand sanitizer, penyegar ruangan, sabun cuci piring, deterjent, pemoles furnitur pelembut pakaian

Paparan terhadap bahan kimia etanol yang masih dalam batas wajar tidak selalu membawa dampak bagi kesehatan tubuh. Kebanyakan orang akan terpapar etanol saat mengonsumsi minuman keras dengan tingkat konsentrasi etanol bisa bervariasi mulai dari 4% hingga 45%. Namun, jika Anda terkena kontak langsung dengan etanol murni dalam jumlah yang cukup besar (oral, kulit, maupun hirup) gejala keracunan bisa bervariasi, mulai dari mual muntah, reaksi alergi kulit, bicara melantur, koordinasi tubuh kacau, kejang-kejang, mata terasa panas terbakar, hingga dalam kasus ekstrim, koma. Namun, paparan konsentrasi tinggi mungkin saja terjadi dalam lingkungan kerja seperti di industri atau laboratorium, di mana etanol murni kadang-kadang sering digunakan. Paparan etanol di udara dan air di lingkungan umum terbilang sangat rendah karena senyawa ini mudah dipecah oleh sinar matahari.

Alternatif yang bisa digunakan: pada saat menggunakan produk pembersih rumah tangga yang mengandung etanol, pastikan untuk membuka jendela lebar-lebar atau membuat sistem penyaringan udara yang efektif yang akan menyerap bahan kimia.

***
0 Komentar untuk "Bahan Kimia Beracun yang Sering Ditemui Dalam Rumah"

Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.

Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !

Back To Top