Mengenal Jenis Bateri Beserta Fungsinya - Jenis-jenis baterai apa saja yang sudah diketahui? Di kehidupan yang modern saat ini sangat bergantung pada perangkat elektronik, mulai dari smartphone, laptop, hingga peralatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik sebagai sumber penggeraknya. Namun, disisi lain. Salah satu komponen penting dalam perangkat-perangkat ini adalah baterai. Pada kenyataannya, baterai memainkan peranan sangat penting dalam menyediakan energi listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan perangkat secara mobile. Pada dasarnya, setiap perangkat elektronik menggunakan baterai yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, Penyusun akan menjelaskan berbagai jenis-jenis baterai yang ada dan bagaimana prinsip kerjanya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi ini yang tak tergantikan. Simak artikel lengkapnya di bawah ini.
A. Prinsip kerja dari Baterai
Baterai adalah komponen vital pada perangkat elektronik yang memungkinkan pengguna dapat menggunakan dan mengalirkan energi listrik. Untuk memahami prinsip kerja dari baterai itu sendiri, mungkin pembaca perlu untuk mengenal dua proses utama yang terjadi, yaitu sebuah proses pengisian dan proses pengosongan baterai. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:
1. Proses Pengisian Baterai
Proses ini adalah proses dimana baterai menerima arus listrik dari sumber energi eksternal yang didapatkan berasal dari hasil proses charger atau sumber listrik yang di transfer. Pada saat baterai dihubungkan ke sumber energi, arus listrik mengalir melalui baterai dan masuk ke dalamnya. Pada saat yang sama, reaksi kimia pada baterai terjadi di antara bahan-bahan aktif di dalamnya. Selama proses pengisian, ion positif dan negatif bergerak dari elektrode satu ke elektrode lainnya melalui elektrolit. Hal ini menyebabkan perubahan dalam keadaan kimia baterai, sehingga menghasilkan penimbunan energi dalam bentuk energi kimia.
2. Proses Pengosongan pada Baterai
Setelah baterai diisi dengan energi, proses selanjutnya adalah proses pengosongan yang terjadi pada saat baterai digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke perangkat elektronik yang membutuhkan daya. Pada saat sirkuit elektronik terhubung ke baterai, maka ion di dalam baterai mulai bergerak di antara elektrode dengan masih melalui bantuan elektrolit.
Pada saat kondisi inilah, energi kimia yang tersimpan pada baterai diubah menjadi energi listrik, arus listrik yang dihasilkan kemudian mengalir keluar dari baterai melalui sirkuit eksternal dan memberikan daya yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik. Proses pengosongan inilah yang menyebabkan perubahan keadaan kimia di dalam baterai yang dimana bahan aktif di elektrode mengalami reaksi kimia yang menghasilkan pembebasan energi di dalamnya. Seiring penggunaan baterai yang frekuensi pengunaanya tinggi serta signifikan, energi kimia yang tersimpan dalam baterai akan berkurang dan kapasitasnya semakin lama akan menurun. Pada akhirnya, baterai akan habis dan tidak dapat lagi mengalirkan arus listrik dengan efektif, yang menandakan bahwa baterai perlu diisi ulang atau diganti dengan baterai baru.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang terus bergerak maju, pemahaman tentang jenis-jenis baterai menjadi semakin penting. Apalagi saat ini, ada banyak perangkat yang memanfaatkan fungsi baterai sebagai sumber energinya. Untuk menjaga baterai tetap awet, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, hindari penggunaan yang berlebihan dengan mengisi ulang atau mengisi daya baterai saat masih memiliki sejumlah daya tersisa, bukan menunggu hingga benar-benar habis.
Selain itu, penting untuk menggunakan charger asli atau charger yang direkomendasikan oleh produsen perangkat untuk menghindari overcharging atau overheating yang dapat merusak baterai. Bagi perangkat dengan baterai primer atau sekali pakai, hindari meletakkan perangkat pada tempat yang panas dan terpapar sinar matahari langsung sebab hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu secara drastis dan menyebabkan kebocoran bahan kimia.
Selain pada perangkat, baterai juga dibutuhkan dalam kebutuhan peralatan otomotif. Sistem listrik mobil melibatkan berbagai komponen yang membutuhkan pasokan daya yang stabil, baterai aki lah yang akan memberikan pasokan daya tersebut.
B. Jenis-Jenis dari Baterai
1. Baterai Zinc Carbon
Salah satu jenis baterai yang paling umum dan sering digunakan adalah baterai Zinc Carbon. Baterai ini merupakan pilihan yang populer untuk perangkat elektronik yang memiliki kebutuhan daya yang relatif rendah, seperti remote control, jam tangan, atau mainan anak-anak. Memiliki harga yang terjangkau dan ketersediaan yang melimpah, baterai Zinc Carbon mudah ditemukan di pasaran tetapi sayangnya memiliki kapasitas yang tak terlalu besar. Meskipun demikian, baterai ini tetap dapat memenuhi kebutuhan daya dasar perangkat sehari-hari.
2. Baterai Alkali
Jenis baterai lain yang banyak digunakan adalah baterai Alkali. Baterai ini sering dijadikan alternatif yang lebih baik daripada baterai Zinc Carbon. Baterai Alkali menggunakan elektrolit alkali, seperti potassium hydroxide yang memberikan efisiensi dan daya tahan yang lebih tinggi. Salah satu keunggulan utama dari baterai Alkali adalah kemampuannya untuk mempertahankan tegangan yang konstan selama penggunaan. Hal ini membuat baterai Alkali sering digunakan dalam perangkat elektronik yang membutuhkan daya tahan yang lebih lama seperti kamera digital, permainan portabel, atau perangkat audio.
3. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide adalah jenis baterai khusus yang umumnya digunakan dalam perangkat elektronik yang membutuhkan tegangan tinggi dan daya tahan yang baik. Baterai ini menggunakan silver oxide sebagai bahan aktifnya. Keunggulan utama dari baterai Silver Oxide terletak pada stabilitas tegangan dan energi yang tinggi. Baterai Silver Oxide bisa menjadi pilihan yang ideal untuk perangkat seperti jam tangan, kalkulator, dan perangkat medis. Pasalnya, baterai ini dapat menyediakan tegangan yang stabil dan konsisten selama penggunaan serta memastikan perangkat berfungsi dengan baik.
4. Baterai Nickel-Cadmium
Jenis-jenis baterai selanjutnya adalah Nickel-Cadmium atau yang sering disebut sebagai NiCd. Baterai NiCd adalah jenis baterai isi ulang (rechargeable) yang cukup banyak digunakan pada berbagai perangkat portabel seperti alat elektronik, peralatan medis, berbagai alat komunikasi, dan masih banyak lagi. Baterai ini menggunakan elektrolit yang terbuat dari larutan potassium hydroxide. Dengan anode berbahan nikel oksida dan katode berbahan cadmium, baterai NiCd mampu menghasilkan arus tinggi dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem.
Meskipun baterai ini memiliki efek memori dan kapasitas yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis baterai lainnya, namun kemampuan untuk diisi ulang membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis dan praktis.
5. Baterai Metal Hydride.
Masih hadir dari baterai isi ulang, baterai Metal Hydride atau disingkat sebagai NiMH, adalah jenis baterai isi ulang yang dikembangkan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada baterai NiCd. Baterai ini menggunakan paduan hidrida logam sebagai anode dan elektrolit alkaline. Salah satu keunggulan utama dari baterai NiMH adalah kapasitas yang lebih tinggi daripada NiCd. Dari keunggulan tersebut, baterai NiMH sering digunakan dalam perangkat seperti kamera digital, ponsel, dan alat-alat listrik rumah tangga yang membutuhkan daya tahan lebih lama. Baterai NiMH juga memiliki keunggulan dalam hal ketersediaan, harga yang terjangkau, dan kemampuan untuk diisi ulang berulang kali.
6. Baterai Lithium
Jenis baterai terakhir adalah baterai Lithium. Jenis baterai yang satu ini dapat dikatakan baterai yang paling canggih dan sering digunakan dalam perangkat elektronik modern. Baterai ini menggunakan elektrolit yang berbasis garam lithium yang memberikan energi yang tinggi dan kapasitas yang besar. Dalam industri teknologi, baterai Lithium tersedia dalam berbagai jenis, seperti lithium-ion (Li-ion) dan lithium polymer (Li-Po). Baterai Lithium memiliki keunggulan dalam hal kepadatan energi yang tinggi, ukuran yang lebih kecil, dan daya tahan yang lama. Biasanya, baterai lithium digunakan pada perangkat yang membutuhkan daya baterai besar seperti laptop dan tablet.
C. Kesimpulan
Baterai Zinc Carbon adalah jenis baterai yang paling umum dan sering digunakan, tetapi memiliki kapasitas yang relatif rendah. Baterai Alkali memiliki kapasitas yang lebih tinggi dan lebih tahan lama, tetapi lebih mahal daripada baterai Zinc Carbon. Baterai Silver Oxide memiliki stabilitas tegangan yang tinggi dan sering digunakan dalam perangkat yang membutuhkan daya tahan yang lama. Baterai Nickel-Cadmium (NiCd) adalah jenis baterai isi ulang yang memiliki efek memori dan kapasitas yang relatif lebih rendah, tetapi lebih ekonomis dan praktis. Baterai Metal Hydride (NiMH) memiliki kapasitas yang lebih tinggi daripada NiCd dan lebih ramah lingkungan. Baterai Lithium adalah jenis baterai yang paling canggih dan sering digunakan dalam perangkat elektronik modern, memiliki kepadatan energi yang tinggi, ukuran yang lebih kecil, dan daya tahan yang lama.
***
0 Komentar untuk "Mengenal Jenis Bateri Beserta Fungsinya"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !