Menangani Bekas Luka yang Mengganggu Penampilan - Pada saat kulit terluka,
akan terbentuk jaringan parut di atas luka tersebut
untuk membantu melindungi dan memperbaiki
kulit yang mengalami kerusakan. Ada beberapa kasus,
jaringan parut yang tumbuh secara berlebihan, dapat
membentuk jaringan halus dan keras yang biasa dikenal dengan keloid.
Keloid bisa berukuran lebih besar
dari luka asalnya. Biasanya keloid muncul pada luka di dada, pipi, bahu,
dan
cuping telinga. Namun, tentu saja keloid dapat muncul
pada bagian tubuh manapun. Walau keloid tidak berbahaya, namun bagi sebagian
orang terutama wanita tentu saja munculnya bekas luka ini dapat mengganggu
penampilan.
“Seperti apa keloid
itu?”
Berikut ini merupakan beberapa
ciri
dari keloid:
- Biasanya terus tumbuh semakin besar seiring dengan berjalannya waktu.
- Berupa bagian yang menonjol pada kulit.
- Kadang dapat terasa gatal.
- Bentuk dari keloid biasanya lebih besar dari luka asal. Bekas luka ini membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan hingga benar-benar terbentuk sempurna.
- Terlokalisir pada suatu area kulit dengan warna seperti kulit, merah muda, atau kemerahan.
Walau dapat terasa gatal, namun
bekas luka ini tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Anda mungkin dapat merasa
tidak nyaman, nyeri, atau bahkan mengalami iritasi dari baju yang menggesek
keloid Anda. Anda dapat mengalami keloid yang cukup banyak pada tubuh Anda.
Ketika hal ini terjadi, jaringan keloid yang mengeras bisa saja
membatasi pergerakan Anda.
Keloid lebih banyak menimbulkan
masalah penampilan dibanding kesehatan. Mungkin akan merasa terganggu
dengan keloid yang besar dan berada pada tempat yang mudah terlihat oleh orang lain,
seperti wajah atau telinga. Selain itu, sinar matahari juga bisa membuat keloid
lebih gelap dari pada
kulit di sekitar
Anda, membuatnya semakin jelas terlihat. Anda dapat melindungi bekas luka
ketika berada di bawah sinar matahari untuk mencegah perubahan warna pada kulit.
“Apas penyebabkan munculnya
keloid?”
Kebanyakan luka pada kulit dapat
menyebabkan keloid, seperti:
- luka bakar
- luka gores
- luka bekas operasi
- luka bekas vaksin
- bekas cacar
- luka tindik
- bekas jerawat
Selain itu, ada beberapa faktor
risiko lain yang dapat menyebabkan terjadinya keloid,
antara lain:
- keturunan Latin
- hamil
- berusia kurang dari 30 tahun
- keturunan Asia
Keloid mempunyai faktor
genetik, yang berarti jika orangtua memiliki keloid, maka anda
kemungkinan besar juga bisa mengalaminya. Sebuah penelitan menunjukkan bahwa
sebuah gen yang bernama AHNAK memainkan peran untuk menentukan apakah seseorang
dapat terkena
keloid atau tidak. Para peneliti menemukan bahwa
orang-orang yang mempunyai gen AHNAK akan lebih mungkin mengalami keloid dari pada
mereka yang tidak
kena sama sekali.
Jika Anda mengetahui bahwa Anda
mempunyai faktor risiko mengalami keloid, maka Anda dapat menghindari tindikan tersebut seperti,
operasi yang tidak perlu, atau tattoo.
“Bagaimana cara
mengatasi keloid?”
Keloid merupakan hasil dari usaha
tubuh untuk memperbaiki diri. Jadi, jika Anda membuang keloid,
kemungkinan
akan terdapat jaringan tersebut yang tumbuh lagi,
bahkan dalam ukuran yang lebih besar. Metode lain yang dapat digunakan jika
ingin menyingkirkan keloid, antara lain:
- penggunaan minyak pelembab untuk menjaga agar jaringan tetap lunak
- terapi laser untuk mengurangi jaringan parut
- radiasi untuk mengecilkan keloid
- penggunaan gel silikon setelah terjadinya luka
- membekukan jaringan untuk membunuh sel-sel kulit
- injeksi kortikosteroid untuk mengurangi peradangan
Dokter biasanya menyarankan
terapi yang tidak invasif sebagai terapi awal, seperti menggunakan injeksi, silikon atau
obat pada pembalut luka. Semua terapi tersebut pasti membutuhkan penggunaan
yang sering dan hati-hati supaya hasilnya dapat terlihat.
Jika keloid mempunyai ukuran yang
lebih besar, dokter akan menganjurkan metode operasi. Namun, menurut Dermatology Online Journal, kemungkinan
bagi keloid tersebut untuk muncul kembali sangat besar, oleh karena itu dokter akan
menganjurkan Anda untuk menjalani suntik steroid setelah operasi untuk
mengurangi kemungkinan tersebut.
***
Tag :
Health and Safety
0 Komentar untuk "Menangani Bekas Luka yang Mengganggu Penampilan"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !